"Masa depan?" tanya Chi Yi. Dia tertegun sesaat, lalu terdapat kabut tipis di matanya yang jernih. "Paman, apakah di antara kita berdua… Masih ada masa depan? Apakah suatu hari nanti, ketika kita tidak dapat bertahan lagi… Lalu memilih… untuk menyerah?"
Chi Zuxu menatap Chi Yi dengan sangat dalam, tetapi akhirnya dia sama sekali tidak mengatakan apa pun. Dia hanya mengulurkan tangannya dan memeluknya dengan sangat erat, seolah takut pada detik berikutnya gadis itu akan menghilang.