Shao Gubei terus duduk lantai di luar kamar rawat inap. Begitu pintu dibuka, tubuh yang kesepian itu langsung menjadi kaku.
"Tolong buka jendela juga..." Yan Siyi terus meminta tolong, suaranya sangat pelan hingga hampir tak terdengar.
Gong Mingyu segera membuka semua jendela. Yan Siyi di ranjang pasien tampak bernapas lebih lancar.
"Yiyi, apa kamu merasa lebih baik?" tanya Gong Mingyu dengan nada cemas.
"Ehm, jauh lebih baik, terima kasih..." Yan Siyi berbalik sedikit dan menjawab dengan lembut. Dengan begini, dia merasa bahwa dunianya tidak begitu berat dan menekan lagi.
"Gong Mingyu..." ucap Yan Siyi. Tubuhnya terkubur di bawah selimut, sorot matanya yang kosong jatuh ke ambang jendela, menyaksikan satu demi satu burung yang terbang pergi dan tidak pernah kembali itu. Air matanya mengalir perlahan.
"Ehm! Aku di sini..." Gong Mingyu kemudian duduk di tepi ranjangnya.
