Mendengar perkataan Li Yuenxin, Chi Yi baru menyadari wajah Li Chenyu penuh dengan lebam. Huh! Rasakan! Apakah ini seperti yang dikatakan oleh paman ketiga… strategi? Setelah Li Chenyu dipukul hingga babak belur, dia masih harus datang kemari untuk meminta maaf. Aku benar-benar mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda. Sungguh hebat! Batinnya.
Chi Yi menutupi mulutnya, berusaha menahan tawa. Setelah berdehem, lalu dengan serius dia berkata, "Paman, kalian pulang lah saja. Aku tidak akan mempermasalahkannya lagi. Oh ya, masih ada lagi, aku dan anakmu tidak akan punya urusan di kemudian hari, jadi tidak akan ada masalah di mana dia menggangguku lagi. Mulai saat ini kami tidak punya hubungan lagi! Bibi Chen, antar tamu…"
"Itu…" Ucap Li Yuexin berusaha menjelaskan.
"Antar tamu ini!" Kata Chi Yi memotong ucapan ayah Li Chenyu.
Li Yuexin tidak ingin pergi dari rumah keluarga Chi, namun pemiliknya saja sudah menyuruh mereka pulang. Memaksa tetap berada di sana tidak akan membuat keadaan lebih baik. Jadi mau tidak mau dia dan Li Chenyu keluar dari rumah itu. Baru saja mereka keluar dari pintu, terdengar suara langkah kaki Chi Yi yang berlari ke lantai atas mencari Chi Zuxu. "Paman ketiga, kamu yang menyuruh mereka datang?" Tanyanya dengan senyum penuh kekaguman.
Chi Zuxu mengangkat alisnya dan berkata, "Mereka sendiri yang ingin datang. Apakah kamu sudah tidak marah lagi sekarang?"
"Lumayan! Sekarang aku lumayan tidak marah lagi kok." Ujar Chi Yi sambil menganggukan kepala dan tersenyum. "Tadi kamu tidak melihat wajah babak belur Li Chenyu setelah dipukul oleh ayahnya, lucu sekali…"
"Anak kecil, bukankah dia adalah mantan pacarmu? Kamu tidak kasihan dia dipukul seperti itu? Malah sekarang kamu tertawa di atas penderitaan orang lain." Tutur Chi Zuxu yang memandang Chi Yi.
"Cih… Apanya yang mantan pacar, bergandengan tangan saja tidak pernah. Lagipula, mengapa harus kasihan? Biar saja dia kapok."
"He'em, makanya lain kali kalau mencari pacar, lihat dulu yang benar. Jangan mencari pengecut…" ujar Chi Zuxu memperingatkan.
"..." Pengecut? Dia menyebut Li Chenyu! Paman ketiga sungguh-sungguh mengejek Li Chenyu, pikir Chi Yi.
***
Keesokan harinya, usai pelajaran di sekolah Chi Yi tidak mengira bahwa Li Chenyu mulai mendekatinya lagi. Baru saja dia keluar dari sekolah, pria itu menghalanginya dan berkata, "Yi yi, ayo kita mengobrol sebentar."
"Jangan memanggilku sok dekat begitu. Kita tidak dekat sama sekali!" Kata Chi Yi mencoba menghindarinya.
Tetapi Li Chenyu tidak memberinya kesempatan, dia memegang pergelangan tangan Chi Yi dan memohon padanya, "Yi yi, aku bersalah! Aku sungguh bersalah. Sekarang aku sudah putus dengan gadis murahan itu."
"Pergilah! Jangan sentuh aku..." Chi Yi menghempaskan tangan Li Chenyu dengan sebal. Dia kemudian mengerutkan keningnya lalu mengancamnya, "Li Chenyu, kalau kamu terus mendekatiku, aku tidak akan segan-segan…"
"Aku memang mau mendekatimu. Aku tidak akan melepaskanmu!" Tegas Li Chenyu.
Chi Yi berpikir kalau Li Chenyu benar-benar tidak tahu malu, belum pernah dia bertemu dengan seorang seperti pria ini. Setelah berbicara, pria itu berusaha memeluknya, namun dia kemudian merasakan sebuah tangan besar menahan bahunya. Ketika dia sadar, tubuhnya telah dilindungi oleh seseorang. Sementara mantan kekasihnya itu telah didorong menjauh hingga sekitar setengah meter.
Rupanya, orang yang melindungi Chi Yi adalah Chi Zuxu, dia pun menjadi sangat senang, lalu mengangkat kepala dan memandang pamannya itu. Dengan senyum yang mengembang di wajahnya dia bertanya, "Paman, kenapa kamu datang ke sini?"
Wajah Chi Zuxu menjadi sangat suram dan berkata, "Bukannya kemarin aku sudah beritahu, jangan membiarkan pengecut menjadi pacarmu! Tidak ingat ya?"
"Siapa kamu? Siapa yang kamu panggil pengecut?!" Ujar Li Chenyu dengan marah.
Chi Zuxu tidak muncul ketika kemarin Li Chenyu datang untuk meminta maaf di kediaman Chi sehingga dia tidak mengetahui wajah paman Chi Yi seperti apa. Dia lalu dengan sombong berkata, "Aku beri tahu ya, kalau kamu tidak ingin dipukul, segera pergi! Chi Yi adalah gadisku, siapa pun yang ingin merebutnya dariku, dia akan habis!"