Begitu Yan Siyi selesai berkata, dua orang lainnya yang berada di sana langsung membeku.
"Yan Siyi, apa kamu gila?!" Setelah cukup lama, Gong Mingyu kembali sadar. Dengan mata yang merah, dia mengaum pada Yan Siyi yang berada di kursi. Urat biru yang menonjol di dahinya menunjukkan bahwa dia benar-benar marah.
"Kalau kamu tidak bangun, aku, Gong Mingyu tidak memiliki teman sepertimu lagi!" tutur Gong Mingyu. Dia melepaskan telapak tangan Yan Siyi yang ditarik olehnya, berbalik, dan bersiap untuk pergi. Baru saja di melangkah, gadis kecil di kursi segera bangun, kemudian mengikutinya keluar dari klinik sekolah.
Di toko minuman dingin…
"Kamu benar-benar harus pergi memeriksa bagian ini untuk melihat apa sudah rusak atau belum," kata Gong Mingyu dengan marah. Dengan wajah tampan yang geram dan tanpa perasaan, jari-jari rampingnya terus-menerus mendorong kepala kecil gadis di sampingnya. "Besok… Besok pergilah ke pusat tes IQ untuk memeriksa IQ-mu!"