Chi Yi mengangkat kepalanya dan melihat Chi Zuxu di lantai atas gedung menahan besi tebal tersebut dengan kedua tangannya. Bahkan dia dapat melihat dengan jelas, urat yang di berada di dahi pamannya menegang karena menggunakan tenaga yang sangat besar untuk menahan lift tersebut. Pria itu mengeraskan rahangnya hingga urat yang ada di kedua tangannya yang kuat seolah akan meledak. Sementara itu lengan tangan kirinya terus menerus mengeluarkan darah. Darah itu setetes demi setetes, mengalir ke bawah melalui tali tersebut.
Chi Yi sangat terkejut. Dia tidak mengetahui keadaan luka Chi Zuxu sebenarnya. Jika lukanya kebetulan berada di lengannya, maka tangannya akan cacat jika terus begini. Lift konstruksi itu sangat berat, apalagi ditambah dengan berat badannya, walaupun kedua lengan pamannya sangat kuat, tetapi tetap saja tidak dapat menahan beban lift tersebut.