Yan Siyi bersandar di dinding kaca halte bus tersebut, melihat segala sesuatu di dunia yang kacau ini dalam kebingungan. Tiba-tiba, dia merasa bahwa dia seperti anak terlantar di dunia ini. Hujan semakin lama semakin besar, hampir mengaburkan semua pandanganny.
Yan Siyi berbalik dan duduk di kursi halte dalam kesepian. Dia menyadari bahwa matanya masih kabur. Ternyata, dia benar-benar bisa menangis. Untungnya, tidak ada air mata yang jatuh, hanya sedikit mengaburkan bola matanya.
Ternyata Yan Siyi sudah peduli dengan Shao Gubei, bahkan bisa membuatnya menangis. Dia selalu mengira bahwa hanya kakaknya yang bisa membuatnya menangis, namun sekarang dia menyadari bahwa ada orang lain di dunia ini yang bisa membuatnya menangis.