Yan Siyi bahkan merasa dirinya seperti akan pingsan. Setelah sekian lama, akhirnya toilet itu menjadi sepi. Pintu berderit dan terbuka, sesosok kecil pun keluar.
"Kamu tidak..." Kata-kata Gong Mingyu tercekat di tenggorokannya, bahkan sebelum dia sempat bertanya. Dia melihat wajah kecil yang cantik itu kini telah kehilangan warna darah dan agak pucat.
"Gadis Batu, apa kamu baik-baik saja?" Gong Mingyu yang kembali tersadar tampaknya menyadari keseriusan masalah ini, dia pun bertanya dengan cemas.
Yan Siyi tidak menoleh untuk menatap Gong Mingyu, dia hanya merasakan ada sesuatu yang masih bergejolak di perutnya. Napas maskulin pria itu tetap berada di antara bibir dan giginya dan menolak untuk menghilang, menyebabkan perutnya terus terasa mual.