Sepertinya, bibir tipis Chi Zixian bergulir di telinga Chi Chuxia inci demi inci, terkadang ada dan terkadang tidak ada.
Chi Chuxia merasa seolah terdapat semut yang menggerogoti hatinya. Terasa gatal, mati rasa, dan geli. Dia merasa bahwa semua tenaga dan akal sehatnya terkuras habis oleh Chi Zixian. Tubuhnya menjadi lemas, serta punggung dan dahinya diam-diam mulai berkeringat. Dia merasa bahwa serangan panas yang akhirnya mereda di tubuhnya kembali menyebar dalam sekejap.
Tepat ketika bibir dan lidah Chi Zixian tiba-tiba menangkap daun telinganya, Chi Chuxia tidak bisa menahan diri untuk mengulurkan tangan dengan gugup dan meraih ujung kaus Chi Zixian. Mulut kecilnya mengerang dan bulu matanya sedikit bergetar, seperti sayap kupu-kupu yang dikepakan.