"Kamu… kenapa kamu datang ke sini?" Lin Xiaoyu sangat malu hingga dia bahkan tidak bisa berbicara dengan alami. Wajahnya memerah dan tangan kecilnya terus menyeka poninya ke belakang. "Itu… itu, bagaimana kalau aku mandi dulu, aku… sekarang seluruh tubuhku bau keringat."
"Temanmu sudah datang, mandi apanya!" Nyonya Lin tidak memberi Lin Xiaoyu kesempatan kembali ke rumah untuk berdandan. Dia lalu berkata, "Kalian berdua mengobrol saja dulu, ibu akan masuk membuat secangkir teh untuk temanmu."
"...Baiklah," jawab Lin Xiaoyu. Setelah ibunya masuk ke dalam rumah, tinggallah dirinya dan Lu Liye berdua di luar. Dia merasa lebih leluasa saat ini karena ibunya sudah masuk, dia pun bergegas mendekati pria itu dan bertanya dengan suara rendah, "Kenapa kamu di sini?"
"Datang untuk melihat keadaanmu," ujar Lu Liye. Dia lalu mengambil tangan Lin Xiaoyu, gerakannya sangat ringan dan berhati-hati, seolah-olah dia takut akan menyakitinya.