"Lu Liye, apa bermainnya sudah cukup?! Apa kamu masih mau makan? Kalau masih mau makan, maka cepatlah keluar!" ucap Lin Xiaoyu dengan nada tinggi. Wajahnya semakin memerah saat ini. Dia semakin dibuat kesal oleh pria ini.
Sementara itu, Lu Liye tersenyum dengan lebih bahagia. Sambil memegang biskuit di tangannya, dia keluar dari dapur. Pintu kaca dapur itu pun ditutup oleh Lin Xiaoyu, sehingga Lu Liye hanya dapat melihat ke dalam melaluinya. Dia menyeringai nakal dan melengkungkan bibirnya dengan indah, lalu terus mengunyah biskuit di tangannya. Dia merasa bahwa menggoda wanita satu ini sebenarnya cukup menyenangkan.
"Hei! Lin Xiaoyu!" Lu Liye mengulurkan tangannya dan mengetuk pintu kaca. "Jangan meludahi mieku!"
"Aku tidak akan meludahinya," jawab Lin Xiaoyu tanpa menolehkan kepalanya. "Aku hanya akan memasukan saja beberapa sendok garam ke dalamnya."