Wei'ai masih belum bisa melupakan perkataan itu. Dia menatap Shen Shaobai dengan marah, tetapi tidak ada yang bisa dia lakukan untuk membalasnya.
Mau dimarahi? Tidak berguna.
Mau dia pukul? Wei'ai pasti tidak bisa mengalahkannya.
Lalu tiba-tiba, seketika itu juga mobil mendadak berhenti.
Paman Zhong pun segera keluar dari mobil. Melihat hal ini, Wei'ai pun dengan cekatan turut membuka pintu. Dia sama sekali tidak ingin ditinggal sendirian bersama Shen Shaobai… Begitu pintu terbuka, angin malam yang berhembus kencang membuat rambut Wei'ai yang panjang terurai.
Ketika Wei'ai menengadahkan kepalanya dan melihat dimana dia berada sekarang, raut wajahnya tiba-tiba menjadi masam.
Tidak jauh dari tempatnya sekarang, dia dapat mengenali bangunan-bangunan yang ada di depannya. Sekilas, dia pun teringat dengan mimpi-mimpi buruknya.