Sambil menanyakan kalimat ini, hati Wei'ai merasa kesemutan.
Wei'ai samar-samar mengingat cerita Shen Mobei.
Pada saat itu, Amo mengatakan bahwa dia harus segera meninggalkan panti asuhan, tetapi Wei'ai membuatnya berjanji dan tidak membiarkannya pergi... Bahkan, saat Wei'ai harus pulang karena sakit, dia mengingatkan lagi dan lagi, agar Amo menunggu Wei'ai, dan dia menyetujuinya berulang kali.
Tetapi mengapa Wei'ai tidak bisa mengingat apa yang terjadi kemudian, saat dia kembali ke panti asuhan... Wei'ai hanya mengingat saat mereka berpisah, tetapi ingatannya sesudah kejadian itu hilang.
"Kakakku, dia..."
Xiaoxi menatap Wei'ai, dan menangis sedih.
Tanpa sadar, Xiaoxi menatap dengan tatapan penuh permohonan pada Shen Mobei, berharap agar dia mau mengakui identitasnya, tetapi ekspresi wajah Shen Mobei dingin seperti es... Dengan tatapan sedingin es, Shen Mobei menggelengkan kepalanya sedikit.