"Plak... plak...plak..."
Di ruang bawah tanah, kedua tangan Wei'ai terikat dan bersandar di tiang kayu.
Di depannya, Su Meiya dengan kuat menampar Wei'ai, satu persatu tamparannya semakin kuat, hingga wajahnya bengkak dan bibirnya berdarah.
Sebagai gadis dari keluarga Shen, Su Meiya seperti bulan diantara bintang-bintang, tidak pernah mengalami tamparan seperti ini.
Dokter yang ada di pulau sudah memeriksanya. Tangan kanannya patah, butuh beberapa waktu untuk sembuh. Oleh karena itu, setelah selesai diobati, dengan penuh amarah bergegas ke ruang bawah tanah, melampiaskan rasa bencinya ke tubuh Wei'ai.
Wei'ai merasa wajahnya sangat sakit hingga hampir mati rasa, telinganya berdenyut, dengan dingin Wei'ai menatap Su Meiya. Di dalam hatinya bukan berarti dia merasa tidak takut, tetapi Wei'ai sadar takut juga percuma, karena Su Meiya pasti akan membalasnya!
Baru saja memikirkannya, Su Meiya benar-benar menggunakan seluruh tenaganya saat menekan wajah Wei'ai yang bengkak: "Bukankah kamu bilang, akan membuatku sulit melupakannya seumur hidup? Maka, hari ini akan membuatmu sulit melupakannya seumur hidup!"
"Plak... plak...plak..."
Baru saja selesai berkata, Su Meiya sudah kembali menamparnya, melihat kondisi menyedihkan Wei'ai barulah Su Meiya merasa puas.
Su Meiya mundur kebelakang, dia duduk di ujung, menikmati pemandangan Wei'ai yang kesakitan saat mengatakan: "Gadis sialan, kamu kira karena cantik, kamu bisa menggoda Shen Shaobai lalu mengira kamu bisa seenaknya mencari masalah kepada siapapun?"
Sambil mengatakannya, sepertinya Su Meiya memikirkan sesuatu yang menarik, dengan pelan-pelan berkata: "Siapa tahu aku akan berbaik hati jika kamu berlutut kemudian memohon padaku dan membuatku senang, …"
Wei'ai sejak awal sudah demam, apalagi mengalami hal semacam ini, kepalanya terasa semakin pusing.
Tetapi, bukan berarti Wei'ai bodoh.
Su Meiya memang ingin menyiksanya, jika dia berlutut dan memohon padanya, memangnya dia mau melepaskannya? Tidak, tidak akan mungkin, Su Meiya hanya ingin mempermalukannya!
"Sepertinya, percuma untuk berbaik hati kepadamu!"
Su Meiya mendengus, kemudian mengedipkan matanya yang indah.
Tanpa sadar, Su Meiya memandangi kedua pengawal disamping, matanya yang indah bergerak, dengan ringan menyentuh jarinya yang patah, niat jahat tersirat di matanya. Su Meiya berdiri, kemudian berjalan ke depan Wei'ai, wajahnya terlihat menyembunyikan niat jahat, sama sekali tidak terlihat cantik sekarang.
"Xia Wei'ai, kamu memang berani."
Ucapan Su Meiya terlihat memujinya tetapi sesungguhnya dia hanya mengoloknya.
"Sreettt——"
Saat itu juga, Su Meiya mengangkat tangannya dan menyobek pakaian pelayan Wei'ai, memperlihatkan kulit putih yang mulus seperti batu permata.
"Aku akan melihat, sampai kapan kamu masih bisa bertahan …"
Xia Wei'ai menatapnya dengan terkejut, Su Meiya menaikkan kepalanya, kemudian melambaikan tangan agar kedua pengawal itu maju kedepan: "Mulai sekarang, gadis ini kuberikan kepada kalian, kalian ingin mempermainkannya hingga bagaimana, terserah kalian."
Setelah mengatakannya, Wei'ai segera menengadahkan kepalanya, dengan tatapan penuh ketidakpercayaan menatap Su Meiya. Meskipun dia memikirkannya berulang kali, Wei'ai tidak menyangka, Su Meiya akan memerintahkan kedua pengawal itu untuk memperkosanya!
"Nona kedua, gadis ini adalah milik tuan muda…"
Pengawal itu mengingat status Wei'ai, dengan hati-hati memperingatinya.
Tetapi Su Meiya sama sekali tidak mempedulikannya, malahan mengelus kukunya, kemudian berkata: "Jika terjadi hal apapun, aku yang akan menanggungnya! Hanya seorang gadis pelayan, di hati kakak pertama, sepenting itukah dia? Jika kakak pertama tahu gadis sialan ini mematahkan tanganku, dia pasti akan membiarkanku menghukumnya…"
Setelah mengatakannya, kedua pengawal itu saling pandang, merasa ucapan nona kedua masuk akal, lalu mulai beraksi, memandangi tubuh Wei'ai, tersirat nafsu di mata mereka.
"Tidak… Kamu tidak bisa begitu…"
Wei'ai merasa marah dan juga takut, kedua tangannya meronta sekuat tenaga, meninggalkan bekas darah.
Tubuhya ditelan oleh ketakutannya, situasi di hadapannya, seperti memojokkannya hingga putus asa!
"Sudah naik ke tempat tidur kakak pertama, masih menganggap dirimu masih suci? Kalian ingat, aku bukan ingin kalian memuaskannya, yang aku ingin adalah siksaan, biarkan dia merasakan sakit…"
Melihat wajah Wei'ai yang pucat, Su Meiya tertawa dengan puas.
"Nona muda, anda tenang saja, kami akan berusaha keras mempermainkan dia…"
Ada nona muda yang akan bertanggung jawab, kedua pengawal itu sudah tidak peduli, ekspresi mereka penuh dengan nafsu.
Su Meiya dengan puas menganggukkan kepalanya, awalnya dia menilai situasinya, tetapi ketika dia memikirkan jika Shen Shaobai mengetahuinya, Su Meiya masih sedikit gusar. Terlebih lagi, Wei'ai adalah kekasihnya, oleh karena itu dia berniat membohongi para penjaga itu, meskipun Shaobai ingin menuduhnya, biarkan kedua pengawal itu saja yang menerima akibatnya.
"Kau melakukan hal semacam itu… tidak takut akan akan balasan?!"
Pada saat Su Meiya beranjak meninggalkan ruang bawah tanah dan menutup pintu, dari belakang terdengar teriakan Wei'ai yang penuh kebencian.
Sudah dalam kondisi seperti itu, Wei'ai masih keras kepala!
Su Meiya seketika berpikir, tetapi entah karena teriakan gadis itu yang memilukan, hatinya terasa sedikit bergetar. Tidak ingin tinggal lebih lama, Su Meiya segera pergi dari tempat itu.
Segera, Wei'ai akan seperti bunga yang layu. Saat itu, kakak pertamanya pasti tidak akan mau lagi dengan gadis itu!
Tunggu dia diusir dari pulau neraka ini, Su Meiya akan menjualnya ke klub malam, menjadi pelacur seumur hidup, melayani pelanggan seumur hidup. Hmph, berani menyentuhnya? Biarkan sisa hidupnya tenggelam dalam siksaan dan kebencian!