Peng Zhe berterima kasih, wajahnya dipenuhi sukacita.
Kemudian, setelah memikirkannya, Peng Zhe berkata dengan jujur: "Meng Kexin mengatakan bahwa dia mengetahui perasaanku, dia sangat bahagia, dan akan mempertimbangkannya dengan cermat! Dia juga mengatakan bahwa jika aku punya waktu di masa depan, kami berdua bisa pergi berkencan..."
"Omong kosong!"
Ingin menunggu Peng Zhe selesai berbicara, tetapi Wei'ai sudah tidak bisa menahan kekesalannya.
Melihat Wei'ai seperti ini, Peng Zhe pun terkejut.
Dia memandangi gadis itu, ekspresi wajahnya tampak marah, kulitnya mulai memerah, namun terlihat imut... Wei'ai bersandar di meja di dekat jendela, dan cahaya dari luar menyinari dirinya.
Rambut panjangnya terurai tertiup angin, berterbangan, terlihat indah.
Hanya saja emosinya tampaknya agak buruk, dan Wei'ai mengerutkan keningnya: "Peng Zhe, apakah kamu benar-benar kutu buku? Meng Kexin, bagaimana bisa kamu mempercayai kata-katanya..."
