"Kakek, Ye Ming ini terlalu sombong. Mengetahui bahwa keluarga Gou terikat dengan kita, dia malah berani menghancurkannya. Sikapnya itu sama saja seperti deklarasi perang terhadap kita. Kita harus melawan. Jika tidak, siapa lagi yang berani mengikuti kita untuk menuju masa depan?" kata Ye Feng dengan mata yang memerah.
Jujur saja, Ye Feng selalu cemburu dan membenci Ye Ming. Ia juga terus saja ditekan oleh Ye Ming. Beberapa hari yang lalu, ia juga telah dipermalukan olehnya. Namun selama ini, ia tetap berusaha menahan amarahnya.
Kehancuran Keluarga Gou ini adalah waktu yang tepat untuk mengambil kesempatan melampiaskan amarah. Pikirnya, ia ingin meminta bantuan kakeknya ini untuk melampiaskan amarahnya ini.
Ye Zheng mengangguk setuju dengan ucapan Ye Feng, lalu berkata, "Ayah, Ye Feng benar. Ye Ming telah memprovokasi kita. Jadi, kita harus membalas perbuatannya. Kalau tidak, tidak ada yang mau mengikuti kemampuan kita."