Melihat tidak ada siapa-siapa di dalam tenda, Liu Pengfei hanya bisa terpana dan ekspresinya menjadi suram. Tangannya mengepal erat-erat sampai tusukan kukunya membekas di telapak tangannya.
Urat-urat biru di tangannya tentu muncul karena eratnya tangan Liu Pengfei mengepal. Tidak hanya itu, persendian jarinya mengeluarkan suara-suara renyah karena tulang yang tertekan.
"Kretek! Kretek!!!'
Suara retakkan itu terdengar tajam dan mudah didengar oleh teman-teman di sekitarnya. Suara renyah itu pun bahkan bisa mengisi kesunyian di malam ini. Suara dari tangan Liu Pengfei itu tentu membuat semua kawan di belakangnya merasa takut.