Lu Changping pergi berkencan dengan Tang Linyan setelah membeli buku. Mereka telah membuat janji untuk bertemu di sebuah kedai kopi. Kekasihnya itu tidak suka pergi ke tempat yang kecil, meskipun kedai kopi tempat mereka bertemu sedikit mahal harganya, namun dia masih bisa menjangkaunya. Keluarganya tidak terlalu kaya, tetapi juga tidak miskin, bisa dibilang mereka berada di level menengah. Jadi, jika hanya ke kedai kopi, dia masih sanggup untuk membayarnya.
"Kamu membeli buku?" tanya Tang Linyan setelah melirik buku yang dipegang Lu Changping.
Lu Changping akan ditugaskan bekerja di biro pajak setelah lulus. Meskipun statusnya hanya karyawan magang, tetapi dia memiliki seorang paman di dalam biro tersebut yang dapat membantunya untuk naik posisi secara perlahan, jadi ada peluang baginya untuk dapat berkembang disana. Itu sebabnya, Tang Linyan memutuskan untuk kembali menjalin hubungan dengannya karena untuk saat ini, sudah terlihat bahwa dia tidak akan bisa mendapatkan Gu Zijun. Meskipun biro pajak bukanlah unit yang terbilang baik, setidaknya itu cukup dapat membantu perusahaan keluarga Tang.
Tang Linyan adalah satu-satunya anak perempuan keluarga Tang, jadi dia pasti akan bertanggung jawab atas usaha mereka di masa mendatang. Ada baiknya juga jika dia memiliki suami yang bekerja di biro pajak.
"Iya, ayo kita coba melihatnya agar bisa memahami situasi di dunia kerja di masa depan," kata Lu Changping sembari tersenyum malu-malu.
Dulu, Tang Linyan suka sekali melihat Lu Changping tersenyum karena tampak begitu menawan. Dia selalu tersipu saat kekasihnya itu tersenyum dan selalu memujinya di dalam hati dengan bangga. Akan tetapi, setelah bertemu pria seperti Gu Zijun yang jauh lebih baik darinya semuanya terasa berbeda. Bagaimana bisa aku melihat Lu Changping seperti dulu lagi? pikirnya.
Dia bahkan suka dibuat tersipu karena senyum Lu Changping, tetapi sekarang ini semuanya tampak biasa saja. Seorang pria berbadan besar di hadapannya tidak lagi dapat membuat wajahnya memerah karena tersipu malu, pria itu sekarang ini hanya tampak seperti seseorang tanpa masa depan yang baik.
Namun, Lu Changping hanyalah pria yang polos sehingga tidak menyadari tatapan jijik Tang Linyan kepadanya. Tiba-tiba, dia kembali teringat Zou Xiaomi, lalu berkata, "Linyan, coba tebak aku bertemu dengan siapa hari ini? Xiaomi, aku bertemu Xiaomi hari ini."
"Mengapa kamu begitu terkejut bertemu dengannya? Kamu menyukainya?"
Hari ini, Begitu Tang Linyan mendengar dari kedua orang tuanya bahwa Zou Xiaomi akan datang ke rumahnya, dia memilih keluar dengan Lu Changping untuk menghindarinya. Tidak disangka, saat keluar dari rumah pun dia masih dibuat tidak nyaman karena masih mendengar nama adiknya itu disebut.
Lu Changping pada awalnya tercengang mendengar perkataan Tang Linyan. Dia tidak mengerti, mengapa kekasihnya yang selalu lembut dan murah hati bisa mengatakan lelucon seperti itu. Akan tetapi, dia dengan cepat menjelaskan kepadanya, "Linyan, bagaimana mungkin kamu bisa berkata begitu? Xiaomi adalah teman baikmu. Aku hanya menyukaimu. Bagaimana mungkin aku bisa menyukainya?"
Tang Linyan mendengus dingin. Apakah aku teman Xiaomi? Jika tidak melanggar hukum, aku ingin membunuh bajingan kecil itu, batinnya.
"Ngomong-ngomong, hari ini aku tidak hanya bertemu dengannya, tetapi juga melihatnya dengan seorang pria. Pria itu sangat tinggi, sepertinya itu Gu Zijun. Oh ya, Linyan, bukankah terakhir kali kamu mengatakan bahwa orang yang akan bertemu denganmu adalah Gu Zijun?" tanya Lu Changping yang merasa penasaran. Jika saja dia tidak mengatakan itu, semuanya akan baik-baik saja, kini suasana hati Tang Linyan malah menjadi semakin buruk.
Tepat saat suasana hati Tang Linyan sedang buruk, seorang pelayan mengantarkan kopi pesanan mereka, lalu dia berkata dengan marah, "Minum kopimu! Mengapa kamu mengurus hidup orang lain?"
Lu Changping terdiam sejenak mendengar hal itu. "Linyan, kamu terlihat tidak bahagia hari ini. Ada apa denganmu? Bisakah kamu menceritakan apa yang terjadi?" Dia bisa melihat Tang Linyan sedang tidak bahagia saat ini, jadi dia pun cepat-cepat bertanya dengan hati-hati. Dia tidak tahu apa yang membuat pacarnya yang lembut merasa sangat buruk hari ini.
"Keadaan berbalik. Aku yang menderita sekarang. Aku benar-benar menderita." Tang Linyan mengerang mengeluarkan rasa sakit yang ada di dalam hatinya, lalu mengangkat kepalanya dan menatap Lu Changping dengan mata yang penuh dengan air.
Lu Changping yang terkejut melihatnya, kemudian mengulurkan tangan dan memegang tangannya dan bertanya, "Linyan, ada apa denganmu? Siapa yang telah menyakitimu, katakan padaku."