Chereads / Cinta Itu Candu / Chapter 29 - Daya Tarik

Chapter 29 - Daya Tarik

Gu Zijun duduk di sofa dan melihat Zou Xiaomi secara tidak sengaja menunjukkan daya tariknya, terutama ketika dia duduk di tempat yang lebih tinggi. Tanpa sadar, dia menelan ludah, padahal dirinya bukanlah tipe orang yang memiliki nafsu besar. Status jabatannya tidak memungkinkannya untuk berkeliaran, apalagi bersentuhan dengan orang lain.

Beberapa tahun terakhir ini, Gu Zijun tidak berhubungan dengan wanita, namun pernah satu kali dia berhubungan dengan seorang gadis yang bahkan dia tidak tahu identitasnya. Gadis itu tiba-tiba muncul seperti orang hilang, kebetulan saat itu dia sedang berada dalam suasana hati yang buruk, jadi sia merasa diselamatkan dengan kemunculannya. Akhirnya, dia membawanya ke sebuah hotel.

Tidak disangka Gu Zijun memiliki begitu banyak interaksi dengan gadis itu setelahnya. Dirinya yang sama sekali belum pernah bercinta seperti malam itu di hotel, menjadi mudah terangsang oleh nafsunya seperti saat ini.

Gu Zijun menyadarkan tubuhnya pada tubuh Zou Xiaomi, dia memang bukan orang yang berhasrat berat, tetapi juga bukan orang yang akan membuat dirinya sendiri menderita. Jadi, ketika merasakan hasratnya muncul, secara refleks dia menyandarkan tubuhnya padanya

"Aku sudah selesai mengerjakannya, coba kamu koreksi…" Zou Xiaomi baru saja menyelesaikan pertanyaan yang diberikan Gu Zijun. Dia sangat bersemangat hingga matanya berkaca-kaca karena gembira dan ingin menunjukkan pertanyaan yang berhasil diselesaikannya kepada pria itu. Namun, sebelum dia selesai berbicara, pria itu memeluknya dari belakang sehingga membuatnya menjadi linglung selama beberapa detik. Dia pun memegang kuat kertas yang ada di tangannya dan mematung. Pria itu menciumnya selama beberapa kali, namun dia tetap tidak bereaksi.

Saat kembali pada kesadarannya, Zou Xiaomi dengan cepat mendorong Gu Zijun menjauh dari dirinya, lalu berkata dengan ekspresi wajah dan nada suara marah, "Apa yang kamu lakukan?"

Gu Zijun dengan mudah terdorong karena sama sekali tidak memiliki pertahanan. Dia sedikit mengernyit dan menatapnya. Beberapa saat kemudian, dia bertanya dengan suara yang suram, "Tidakkah kamu ingin..."

"Ingin apa? Jika kamu menginginkannya kamu bisa memanggil seorang wanita dan menyuruhnya datang kesini untuk melakukannya," gerutu Zou Xiaomi sambil menutupi dadanya dengan kedua lengannya.

Gu Zijun tersenyum dan menatapnya sembari memegang sudut mata Zou Xiaomi, lalu berkata, "Ohh, memanggil seorang wanita? Apa tidak masalah jika aku melakukannya?"

"Itu tidak baik. Apa yang salah denganmu? Kenapa kamu ingin… Mencium aku?"

Gu Zijun mengangkat bahu dan menghela napas, wajahnya sudah penuh rasa malu dan amarah. Satu kakinya dengan anggun bertumpu pada yang lain dan bersandar di sofa di belakangnya, lalu dia mencoba menjelaskan, "Kamu tahu, kita sudah melakukan hubungan intim sebelumnya. Selain itu, kamu juga berjanji untuk menikah denganku, jadi kita akan segera menjadi suami istri. Bukankah melakukan hubungan intim adalah suatu hal yang wajar? Aku tidak tahu kenapa kamu sangat heboh seperti itu dan mengapa kamu belum menerima kenyataan bahwa aku adalah tunanganmu."

"Aku…" Zou Xiaomi mengerutkan kening dan cemberut.

Memang benar Gu Zijun terus menerus mengingatkan bahwa mereka akan segera menikah. Tetapi, di dalam hatinya dia belum bisa menerima bahwa mereka akan menjadi suami istri, kecuali hubungan mereka dapat membuat keluarga Tang benar-benar tidak menyakitinya.

Sekarang, akibat perlakuan Gu Zijun, Zou Xiaomi benar-benar memikirkan soal apa dia benar-benar bisa menganggapnya sebagai suaminya atau tidak. Malam itu,, dia tidak tahu apa-apa karena dalam keadaan tidak sadar, tapi sekarang dia dalam keadaan sadar dan tahu betul bagaimana rasanya. Begitu pria itu menciumnya, dia mendadak merinding dan merasa tidak nyaman.

"Yah, aku tidak akan memaksamu, tapi aku ingin kamu memikirkannya. Pernikahan kita bukanlah semacam pernikahan politik. Aku seorang pria, jadi aku harap kamu mengerti." Gu Zijun menghela napas dan berkata dengan agak dingin.

Zou Xiaomi mengerucutkan bibirnya lagi, sekarang dia bisa mengerti apa arti perkataan Gu Zijun. Jika berjanji untuk menjadi istri orang lain, haruskah aku tetap tidur dengan mereka? batinnya. Akan tetapi, mereka berdua saling kenal baru selama beberapa hari. Dia berpikir kalau hal ini terlalu cepat, jadi dia masih merasa tidak nyaman.

Dan... "Apakah kamu mencintaiku?" Zou Xiaomi bertanya dengan mengedipkan mata jernihnya. Dalam hatinya, hanya mereka yang saling mencintai yang bisa melakukannya. Kalau tidak cinta, kenapa harus terluka? Lagi pula, jika Gu Zijun tidak mencintainya, dia tidak bisa membiarkannya menyakitinya.