"Aku... aku tidak bermaksud seperti itu." Leher Luo Anning menegang. Ia berusaha untuk menghindari ciuman Rong Yan.
"Luo Anning, kau bermaksud seperti itu." Rong Yan bernada tegang.
"Aku tidak bersungguh-sungguh, maaf..."
Baiklah, karena Anning yang lebih dulu melakukan kesalahan, maka ia tidak berani memprovokasi Rong Yan. Bagaimanapun juga, meminta maaf sekarang pasti tidak akan salah.
"Iya."
Rong Yan tidak berhenti bergerak. Ciumannya yang lembut mendarat di dahi, alis, hidung, dan dagu Luo Anning.
"Rong Yan, jangan lakukan ini. Aku sudah mengaku salah." Luo Anning ingin menangis. Bukankah dia hanya minum sedikit alkohol? Bagaimana mungkin dia membuat masalah besar dengan Rong Yan?
"Luo Anning, sudahkah aku memberitahumu bahwa kau sangat harum dan lembut?" Rong Yan tersenyum dan bertanya pada wajah Anning yang kecil.
"Tidak... tidak pernah." Luo Anning ketakutan.
"Benarkah?"