Chereads / Istriku Krisisku / Chapter 36 - Rumor Skandal (2)

Chapter 36 - Rumor Skandal (2)

Suara Lu Momo terhenti. Luo Anning hendak menoleh untuk melihatnya, tapi tiba-tiba tubuhnya telah ditarik dengan keras, hingga terbanting ke dada pria yang kekar.

"Luo Anning!" Terdengar suara orang yang menggertakkan gigi dari atas kepalanya.

Luo Anning ketakutan. Memangnya kapan dia mencari gara-gara dengan Rong Yan lagi?

Leher Lu Momo menegang, dan dia mengalihkan perhatian dengan memakan es krim. 'Tuan Muda Rong terlalu menakutkan. Aku tidak melihat apa-apa, aku tidak melihat apa-apa…'

Luo Anning menggosok ujung hidungnya yang sakit, lalu ia mengangkat kepalanya, dan menatap pria di depannya. Ia berkata, "Apa yang kau lakukan di sini? Kapan aku membuat masalah untukmu lagi? Haruskah kau menarikku begitu kuat?"

Pada saat ini, semua tamu di Carmen Cafe telah mengalihkan pandangan mereka ke arah mereka berdua. Untungnya, pengikut Rong Yan yang berpakaian hitam cukup banyak dan mengelilingi mereka berdua, sehingga menghalangi pandangan tamu yang sangat penasaran.

Kalau tidak, dia akan kehilangan muka!

Rong Yan tertawa dan masih menggertakkan giginya. "Kau memang tidak mencari gara-gara denganku, tapi kau menggoda pria lain di luar sana."

Luo Anning melepaskan diri dari genggaman Rong Yan. Ia hampir saja berkata, 'Apakah kau sedang sakit? Siapa yang melihatku menggoda pria lain?'

Setelah melihat senyuman dan sorot mata dingin yang tidak biasa di wajah Rong Yan, Luo Anning akhirnya berkata, "Aku tidak mengerti maksudmu. Bisakah kau jelaskan lagi?"

"Baik, ayo kita pulang. Aku akan menjelaskannya sampai kau mengerti sebelum kau mati." Rong Yan meraih pergelangan tangan Luo Anning dan berjalan keluar. Luo Anning tidak lupa melambaikan tangannya dan mengucapkan selamat tinggal pada Lu Momo.

Lu Momo memandang mereka berdua. Masalah apa lagi yang dibuat oleh Tuan Muda Rong? 

Begitu dia keluar dari Carmen Cafe, Luo Anning mendapati bahwa ada sangat banyak reporter di pintu kafe. Begitu dia dan Rong Yan keluar, cahaya kamera melintas di matanya.

Rong Yan berdiri di samping Luo Anning sambil memegang pinggangnya yang ramping dengan satu tangan. Bibirnya yang tipis berbisik di telinga Luo Anning, "Jangan tersenyum terlalu kaku seperti itu." 

Luo Anning menoleh ke samping dan berkata di telinga Rong Yan, "Apa yang kau lakukan? Mengapa ada begitu banyak reporter di pintu?"

"Ini semua berkat kau, Nyonya Muda-ku." Ia sangat menekankan kata 'Nyonya Muda'. Suaranya terdengar mengerikan.

Ketika Luo Anning ingin bertanya balik, seorang reporter bertanya, "Tuan Muda Rong, siapakah pria yang diam-diam bertemu dengan Nyonya Muda Rong? Apa pendapatmu?"

"Nyonya Muda Rong, apakah pria di koran itu adalah kekasih barumu? Apakah ini karena kau sudah tidak mencintai Tuan Rong Yan lagi?"

"Tuan Muda Rong, apakah kau dan Nyonya Muda Rong akan bercerai karena pihak ketiga ini?"

"Tuan Muda Rong, begitu laporan ini keluar, kau membawa Nyonya Muda Rong berjalan-jalan. Apakah kau melakukan ini untuk menghapus rumor yang tengah beredar?"

Rong Yan tidak menunjukkan ekspresi apa pun di wajahnya, dan bibirnya yang tipis tersenyum kecil. Luo Anning hanya mendengarkannya dengan kebingungan, tetapi sepertinya ia telah mengerti beberapa poin penting.

Kekasih barunya, keterlibatan pihak ketiga, rumor tentang skandal…

Saat Luo Anning tengah memikirkannya, lengan Rong Yan yang ada di pinggangnya mengencang, hingga membuatnya hampir kehabisan nafas.

Luo Anning sedikit mengerutkan alisnya. Senyuman di wajahnya menjadi lebih elegan dan sopan, tetapi di dalam hatinya, ia telah memaki Rong Yan ribuan kali.