Luo Anning bingung karena Rong Yan tiba-tiba memeluknya, sementara Rong Yan menekan kepala Luo Anning ke dadanya. Dia bertanya dengan suara yang dalam dan rendah, sehingga terdengar sedikit frustrasi, "Siapa yang menindasmu?"
Hidung Luo Anning terasa sakit karena mengenai dada keras Rong Yan. Dia sudah merasa suntuk dan sedih dari tadi, dan sekarang akhirnya dia punya alasan untuk menangis, "Ini menyakitkan…"
"Menyakitkan?" Rong Yan bertanya dengan suara lembut, walaupun raut wajahnya terlihat datar. Dia membelai punggung Luo Anning dengan perlahan dan bertanya, "Apakah sekarang kau merasa lebih baik?"
Luo Anning terisak dan mengangguk, lalu ia bertanya, "Bagaimana kau bisa ada di sini? Bukankah katamu kau sedang sibuk?"
Setelah mendengar Luo Anning menanyakan hal lain, Rong Yan menyimpulkan bahwa Luo Anning masih bisa mengatasi emosinya. Rong Yan menatap mata Luo Anning yang dipenuhi air mata.