Luo Anning tiba di depan ruang kantor dan melihat bahwa sekretaris dan asisten menatapnya seolah-olah mereka meminta bantuan. Xu Zhiyuan menunjuk ke kantor dan memberinya isyarat untuk masuk.
Rong Yan sudah marah sejak semalam. Tampaknya amarahnya masih belum hilang.
Dia jelas terpancing oleh pemandangan yang dia lihat di kantor ketika dia tiba tadi.
Di sisi lain, Luo Anning tak mau menjelaskan apa yang ingin diketahui Rong Yan. Ini membuat segalanya terlihat lebih mencurigakan, sehingga Rong Yan semakin marah.
Luo Anning membuka pintu dengan hati-hati. Bahkan sebelum dia bisa masuk, sebuah kursi terbanting ke dinding di sebelahnya hingga kursi itu hancur berkeping-keping.
"Keluar!"
Rong Yan berdiri di dekat jendela.
Perlahan-lahan Luo Anning merasa iba, dan akhirnya dia menyadari kekacauan di kantor itu.
Semuanya benar-benar hancur seperti yang dijelaskan oleh Xu Zhiyuan.