Luo Anning membuka pintu kamar mandi dan meraih ponselnya yang masih berdering, lalu ia kembali menutup pintunya.
Dia bersandar di pintu dan mengencangkan cengkeramannya di ponsel. Tangannya sedikit bergetar.
Wajah Rong Yan sudah berubah suram. Dia sangat kesal karena Luo Anning menutup pintu tepat di depannya.
Itu kemarahan atau kepedihan?
'Ternyata Mo Qiange saja masih belum cukup. Bahkan sekarang ada Du Xiaoran. Berapa banyak lagi pria yang harus dia libatkan?!!' pikir Rong Yan.
Setelah mengakhiri panggilan teleponnya, Luo Anning tetap tinggal di kamar mandi sebentar untuk mengendalikan emosinya
Begitu Luo Anning membuka pintu, dia melihat Rong Yan berdiri di luar pintu kamar mandi dengan ekspresi wajah yang muram. Luo Anning sangat terkejut saat melihat betapa marahnya dia!
'Kenapa dia masih di sini?' pikir Luo Anning.