Luo Anning tidak bisa menyangkal bahwa selain sangat tampan, bahkan suara dan tubuh Rong Yan sempurna.
Tuhan benar-benar menciptakannya terlalu sempurna!
Tidak berlebihan jika mengatakan bahwa dia adalah mata Dewa.
"Anning, apakah kau malu?" Rong Yan tiba-tiba mengangkat dagu Luo Anning dan menatapnya sambil tersenyum, setelah itu dia menyudutkan Luo Anning di depan bak mandi.
"Siapa… Siapa yang malu!?!" balas Luo Anning.
Luo Anning tidak peduli dengan apa yang dipikirkan Rong Yan, karena Luo Anning tidak ingin hubungan mereka terlalu dekat. Berdekatan dengan Rong Yan benar-benar sangat berbahaya.
Tiba-tiba Luo Anning merasakan sensasi lembap di bibirnya, dan ternyata Rong Yan sudah menciumnya. Ia sangat terkejut…
Mata Luo Anning terbelalak hingga Rong Yan tertawa melihatnya. Luo Anning tampak menggemaskan. Rong Yan kemudian menggosok bibirnya ke bibir Luo Anning dan berbicara dengan suara serak, "Istriku, tutuplah matamu."
