Chereads / Mata Hantu Istriku / Chapter 57 - Menemui Orang Yang Ingin Membuat Menderita

Chapter 57 - Menemui Orang Yang Ingin Membuat Menderita

Yi Wei dengan cepat keluar menghampiri Ran Bizhen.

"Nyonya kedua."

Ran Bizhen menghentikan langkahnya lalu melihat Yi Wei yang berada di belakangnya lalu berkata, "Apa-apaan ini?! Kenapa cepat sekali dia sadarkan diri dan juga dia mengatakan bahwa Qishan menelponnya, sebenarnya apa yang kamu kerjakan selama ini? Lalu baru beberapa hari sudah ketahuan, apa kamu ingin membuatku di keadaan terjepit? Apa wanita itu tidak takut hantu?"

"Nyonya Bizhen, anda jangan gegabah." kata Yi Wei berusaha menenangkan Ran Bizhen, lalu berkata, "Fan Wen sangat takut hantu, dia beberapa hari ini bahkan tidak bisa tidur karenanya."

"Tapi dia terlihat baik-baik saja! Karena dia memiliki seorang anak laki-laki dia merasa lebih unggul dariku?! Kasihan anakku, Jiahe, yang sedang berada di pelatihan militer! Kak Qishan mengatakan akan membuatku dan Jiahe menjadi tuan rumah di rumah ini, tapi dia… dia… membuatku kecewa!"

"Nyonya Bizhen…" kata Yi Wei sambil mengangkat tangannya lalu mengepalkannya dan bersumpah, "Tenang saja, aku pasti akan menepati perkataanku, tunggu saja! Jika hantu bohongan tidak berhasil, kita panggil hantu yang asli. Aku mengenal seorang yang bisa memanggil hantu."

"Ada yang ingin aku bicarakan, cepatlah datang kemari." kata Yi Wei di telepon segera setelah Ran Bizhen naik ke dalam mobilnya.

Xue Miaomiao tidak menyangka bahwa ibu dari Zhong Haotian benar-benar tidak melakukan apa-apa kepada Yi Wei dan malah memecatnya dengan alasan jarak sekolah dan rumah keluarga Zhong yang jauh sehingga tidak praktis untuk Xue Miaomiao jika harus datang dan pergi untuk bekerja di sini.

Xue Miaomiao naik ke dalam mobil Zhong Haotian lalu pergi dari rumah keluarga Zhong. Xue Miaomiao dapat menebak bahwa ibu dari Zhong Haotian juga memiliki firasat bahwa Yi Wei dan Ran Bizhen memiliki hubungan. Ibu dari Zhong Haotian membiarkan Yi Wei tetap bekerja disana hingga semua masalah menjadi lebih jelas. 

'Sepertinya rencana Ran Bizhen dan Yi Wei sudah terbongkar.' pikir Xue Miaomiao dalam hati.

Langit mulai gelap dan mobil Zhong Haotian telah menuruni bukit itu dengan lancar.

Xue Miaomiao melihat ke arah Zhong Haotian beberapa saat, dia merasakan suasana di dalam mobil sangat canggung jadi dia mengeluarkan ponselnya dan berkata, "Tuan Zhong, aku akan memasang lagu yang enak karena jika hanya duduk seperti ini sangat membosankan."

Beberapa hari yang lalu Xue Miaomiao melihat artikel tentang Zhong Haotian di sebuah majalah, dia mengatakan bahwa ia menyukai musik klasik sehingga Xue Miaomiao ingin menggunakan hal itu untuk membuat Zhong Haotian terkesan dengannya.

Mendengar perkataan Xue Miaomiao, Zhong Haotian tidak berkata apa-apa. Dia bahkan tidak membuka matanya untuk melihat ke arah Xue Miaomiao. 

Xue Miaomiao yang bahagia ingin mendownload lagu baru tiba-tiba menyadari tidak ada sinyal di dalam mobil itu. Dan tanpa sengaja dia memutar lagu yang kemarin dia dengarkan.

"Orang yang kecil, angin yang berhembus, setiap hari dipenuhi dengan kebahagiaan, jiwa yang bahagia, semua tertawa dengan gembira, aku adalah anggota keluarga itu…"

Lagu itu terdengar keluar dari pengeras suara ponsel Xue Miaomiao.

Xue Miaomiao yang panik tanpa sengaja menjatuhkan hanphonenya di bawah kursi, saat itu dia melihat wajah Zhong Haotian yang dingin seperti bongkah es.

Xue Miaomiao berdeham dan berkata, "Tuan Zhong jangan salah paham aku tidak menyukai lagi seperti ini, aku menyukai alunan piano seperti Mozart, Mozart…"

'Gawat aku tidak ingat siapa lagi pemain musik klasik terkenal di dunia selain Mozart!!!'

Xue Miaomiao berusaha menghentikan lagu itu tapi layar ponselnya rusak sehingga ia tidak bisa menghentikannya.

"Kamu adalah apel kecilku, aku sangat menyukaimu, wajahmu yang merah menghangatkan perasaanku, kamu adalah cahaya dalam hidupku…"

'Astaga! Xue Miaomiao kamu benar-benar harus mati! Kenapa kamu mendengarkan lagu-lagu ini kemarin?!'

"Tuan Zhong anda jangan salah paham, kemarin ada tante-tante yang meminjam ponselku. Aku bersumpah aku menyukai Mozart."

Zhong Haotian tidak dapat menahan diri lagi dan akhirnya melihat ke arah Xue Miaomiao dan bertanya,

"Xue Miaomiao, kamu tahu musik terkenal milik Mozart?"

"Symphony no. 3 'Eroica'! Aku paling suka lagu itu, setiap hari aku mendengarkannya."

Tiba-tiba kecepatan mobil melambat dan tangan supir keluarga Zhong terlihat gemetar.

Zhong Haotian berkata, "Xue Miaomiao, Symphony no. 3 'Eroica' adalah milik Beethoven."

Xue Miaomiao dengan canggung membuang muka dan berkata, "Tentu saja aku tahu bahwa itu milik Beethoven, aku hanya bercanda. Bukankah candaanku sangat lucu? Hahaha~~~"

"Lucu?"

"Tidak… sangat tidak lucu… Hati-hati di depan ada orang!"

Supir keluarga Zhong yang kaget langsung menginjak rem hingga terdengar suara ban mobil yang berdecit dengan keras.

Karena berhenti mendadak, badan Xue Miaomiao terbanting ke depan tapi kemudian kembali mundur ke belakang seperti ada orang yang menarik tangannya agar tubuhnya tidak membentur kursi yang ada di depannya. Saat itu dia dapat merasakan ada sebuah tangan yang besar sedang menggenggam tangannya dengan erat.

Zhong Haotian yang sadar dengan cepat dia menarik tangannya, 'Tadi itu hanya reflek, iya aku memegang tangannya karena reflek.' kata Zhong Haotian dalam hati.

Suasana di dalam mobil menjadi terasa sangat canggung.

Zhong Haotian kembali melihat ke arah jalan. Dia tidak ingin melihat ke arah Xue Miaomiao karena merasa malu. Kemudian dia berdehem seolah memberikan perintah kepada supir untuk melanjutkan perjalanan.

Supir keluarga Zhong memahami maksud Zhong Haotian dan berusaha menyalakan mesin mobil tapi tidak berhasil.

Xue Miaomiao dengan wajah malu menutup mulutnya lalu melihat ke arah Zhong Haotian yang duduk di sebelahnya dengan mata berbinar-binar berkata, "Tuan Zhong, anda baru saja mengkhawatirkan aku kan? Tanpa sadar sebenarnya tuan Zhong peduli kepadaku."

Xue Miaomiao tersenyum dengan bahagia seperti seoarang anak kecil yang mendapatkan hadiah.

Zhong Haotian tidak berbicara apa-apa, dia hanya melihat ke luar jendela dan wajahnya terlihat sangat canggung. Zhong Haotian merasa malu karena digoda oleh seorang gadis kecil.

Zhong Haotian menoleh ke arah Xue Miaomiao dengan berpura-pura tenang dan berkata, "Xue Miaomiao, kamu…"

"Iya, iya, aku tahu! Aku janji tidak akan mengatakan apa-apa lagi." potong Xue Miaomiao sambil tersenyum.

Xue Miaomiao membuat gerakan menarik resleting di depan mulutnya seolah mengatakan bahwa dia akan menutup mulutnya dan tidak bicara lagi. Lalu Xue Miaomiao duduk dengan diam dan melihat ke arah Zhong Haotian sambil tersenyum seperti orang bodoh.

Melihat Xue Miaomiao yang seperti itu Zhong Haotian sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi, akhirnya dia melepaskan kekesalannya kepada supir yang ada di depannya dengan berkata, "Ayo cepat jalan."

Supir keluarga Zhong gemetar ketakutan mendengar perintah Zhong Haotian, dia kembali berusaha menyalakan mesin mobil itu tapi tetap tidak bisa.

"Tuan Zhong, mesin mobilnya tidak mau menyala."

"Mana mungkin?! Biar aku saja."

Zhong Haotian dengan cepat keluar dari mobil kemudian duduk di kursi pengemudi.

Zhong Haotian bingung dengan yang terjadi, 'Seluruh kendaraan keluarga Zhong selalu dicek secara rutin, terutama mobil yang sering digunakan pasti akan diperiksa sebelum digunakan. Sepertinya ini bukan kebetulan biasa.' pikirnya dalam hati.

Bisnis keluarga Zhong berkembang dengan pesat tentu saja banyak orang yang ingin menghancurkan keluarga Zhong oleh karena itu keselamatan adalah hal yang sangat penting di keluarga Zhong. Sehingga mereka selalu mengecek setiap mobil yang akan digunakan sehingga hal-hal seperti ini tidak seharusnya terjadi.