Setelah kejadian itu Xue Miaomiao kembali sendiri ke sekolah. Kemudian dia jatuh sakit lagi, sebelumnya dia tidak pernah sakit. Tapi sekarang baru setengah semester tapi Xue Miaomiao malah sudah jatuh sakit 2 kali, terlebih lagi sakitnya cukup parah.
Xue Miaomiao berbaring di atas ranjang UKS, dia teringat tatapan Zhong Haotian yang menusuk ke arahnya lalu melepaskan tangannya hingga terjatuh dan pergi tanpa mempedulikannya sedikitpun. Memikirkan hal itu membuat Xue Miaomiao ingin menangis, hatinya terasa sakit.
Xue Miaomiao tidak ingin mengakui bahwa dirinya tidak berarti apa-apa untuk Zhong Haotian walaupun dia sudah berusaha mendekatinya dan selalu muncul dihadapannya.
'Sangren? Apakah dia adalah anjing Xia Sang? Mungkin itulah alasan mengapa Zhong Haotian sangat khawatir. Zhong Haotian hanya peduli dengan segala hal yang berhubungan dengan Xia Sang.' pikir Xue Miaomiao dalam hati.
"Oh~ Xue Miaomiao."
Panggilan itu menyadarkan Xue Miaoiao yang sedang tenggelam dalam pikirannya sendiri. Terlihat Liu Hao terlihat sedang bersandar di pintu UKS sekolahnya.
Sejak kejadian Peng Jian sudah berakhir Xue Miaomiao juga tidak pernah bertemu dengan Liu Hao lagi. Melihat Liu Hao di hadapannya, Xue Miaomiao menggunakan bantuan tangannya untuk menopang tubuhnya dan bangkit duduk.
"Ada urusan apa kakak datang ke sekolahku? Kakak bukan datang untuk mengisi kelas tentang anti kekerasan bukan?" Beberapa hari yang lalu sekolah mengadakan kelas tentang kebakaran, sehingga tidak aneh jika sekolah akan mengadakan kelas anti kekerasan.
Liu Hao melihat ke arah Xue Miaomiao dengan dingin lalu berkata, "Sudah lama tidak bertemu, kamu tetap saja pintar. Sepertinya kota C memang cocok untuk melatih orang-orang agar menjadi seperti dirimu."
"Kakak terlalu memuji."
Sebenarnya Liu Hao datang ke sekolah Xue Miaomiao untuk menyelidiki sebuah kasus bunuh diri. Siswa itu ditemukan kemarin pagi oleh teman kamar asramanya, saat ditemukan dia sudah meninggal. Dari hasil otopsi ditemukan banyak obat penenang di dalam perutnya, sehingga Liu Hao pergi ke UKS sekolah untuk melihat daftar nama siswa yang pernah meminta obat disana.
Xue Miaomiao sama sekali tidak tertarik dengan hidup dan mati siswa itu, lagipula tidak sedikit orang yang melakukan bunuh diri di sekolahnya. Beban hidup setiap orang semakin berat, terlebih lagi anak muda jaman sekarang kebanyakan tidak memiliki kemampuan untuk menghadapi masalah dengan baik. Jika bertemu dengan masalah yang berat mereka langsung menyerah dan memutuskan untuk bunuh diri. Dan Xue Miaomiao tidak terlalu mempedulikan hal tersebut.
Xue Miaomiao tidak bisa menghentikan dirinya untuk tidak menanyakan kabar Zhong Haotian sehingga dia memutuskan untuk bertanya kepada Liu Hao, "Kak, bagaimana keadaan tuan Zhong?"
"Bukankah kamu sering bertemu dengannya, bagaimana kamu tidak tahu keadaannya?" kata Liu Hao seolah sengaja tidak menjawab pertanyaan Xue Miaomiao.
Xue Miaomiao menundukkan kepalanya lalu berkata, "Jangan menertawakanku, setiap aku datang aku selalu diusir oleh Kak Jiang Yu. Kisah cinta Xue Miaomiao tidak mudah. Apakah petugas polisi yang tampan ini tidak berempati dengan keadaanku?"
Mendengar hal itu Liu Hao tertawa, tapi kemudian dia menjadi serius melihat Xue Miaomiao yang wajahnya pucat, "Xue Miaomiao, kamu adalah gadis yang begitu ceria kenapa kamu menyukai tuan Zhong? Apa tidak bisa menyukai orang lain saja?"
Xue Miaomiao menundukkan kepalanya kemudian berbicara pelan, "Aku juga tidak tahu, aku tidak bisa melakukan apa-apa juga."
Liu Hao tidak bisa melakukan apa-apa terhadap Xue Miaomiao dan akhirnya dia memutuskan untuk memberi tahu Xue Miaomiao tetang Sangren.
Sangren adalah anjing yang dirawat oleh Zhong Haotian dan Xia Sang saat masih hidup, itu adalah bukti cinta mereka berdua. Setelah kematian Xia Sang, Zhong Haotian menjadi sangat khawatir dengan keadaan Sangren. Liu Hao juga mendengar bahwa bulan lalu Zhong Haotian mengganti pengasuh Sangren karena pengasuh yang sebelumnya tidak berpengalaman sehingga bulu Sangren rontok. Akhirnya Zhong Haotian mengusir pengasuh itu hingga keluar dari kota C.
Setelah mendengar cerita Liu Hao, Xue Miaomiao menghela nafasnya lalu berkata: "Kak, bagaimana cara agar aku bisa memenangkan hati tuan Zhong?"
Liu Hao mengangkat bahunya lalu menggelengkan kepala seolah berpikir bagaimana mungkin Xue Miaomiao yang pintar tidak bisa memikirkan hal tersebut, kemudian berkata, "Kalau kamu ingin memenangkan hatinya, kamu harus mendekati anjingnya terus dan buat anjingnya agar menyukaimu. Bukankah kamu ahli dalam hal seperti itu?"
"Jangan sembarangan bicara ya kak!"
"Kemarin malam karena Sangren kabur, tuan Zhong semalaman mencarinya hingga sekarang belum ditemukan. Dia bahkan tidak datang ke kantor untuk mencarinya, jika kamu bisa menemukannya aku rasa kamu masih memiliki kesempatan."
"Mencari anjing…" Xue Miaomiao seolah menemukan secercah harapan, matanya bersinar dan tubuhnya kembali bertenaga.
Setelah menyelesaikan penyelidikannya Liu Hao meninggalkan UKS.
Xue Miaomiao tidak bisa menunggu lebih lama lagi untuk mulai mencari Sangren. Dia meminta perawat UKS untuk melepaskan infus di tangannya, tapi perawat tersebut melihat ke arah Xue Miaomiao dan menyuruhnya untuk menunggu hingga cairan infus habis baru pergi dari UKS.
Saat Chen Juan datang ke UKS, Xue Miaomiao masih berdebat dengan perawat disana. Chen Juan mengehela nafas lega setelah melihat Xue Miaomiao baik-baik saja.
'Xue Miaomiao memang gadis yang aneh. Setiap dia sakit parah seolah tidak akan bisa bertahan, namun beberapa menit kemudian dia akan terlihat baik-baik saja.' pikir Chen Juan dalam hati.
Saat melihat Chen Juan membawa makanan, mata Xue Miaomiao semakin bersinar bahagia kemudian menyapa Chen Juan sambil tersenyum, "Juan, kamu memang orang yang baik! Kamu bahkan membawakan aku makanan, kamu memang teman asrama terbaik di kota C!"
"Oh." jawab Chen Juan singkat, lalu melihat wajah Xue Miaomiao yang nampak kelaparan hingga tidak bisa menahan diri untuk mulai makan. Chen Juan berjalan menghampiri Xue Miaomiao lalu duduk di sebuah kursi lalu mulai makan sendiri.
Xue Miaomiao yang melihat hal itu tertegun. 'Tidak mungkin… bukankah itu untukku?' pikir Xue MIaomiao dalam hati.
"Juan, aku sangat kelaparan." kata Xue Miaomiao dengan wajah memelas dan kelaparan.
"Demi menggendongmu ke UKS aku bahkan belum sarapan dan langsung pergi ujian. Xue Miaomiao, kamu harusnya memberiku uang karena aku tidak sempat sarapan."
Hari ini ada ujian, tapi karena Xue Miaomiao sakit dia akan ikut ujian susulan.
"Juan, aku akan memberikanmu uang, tapi Juan kamu adalah orang terbaik di dunia. Apa kamu tidak bisa membiarkanku makan itu sekarang?"
Chen Juan tidak mengangkat kepalanya dan tetap makan lalu berkata, "Orang yang sedang sakit tidak boleh makan makanan berminyak, tunggu hingga air infusmu habis aku akan membawamu makan bubur."
'Bubur?' gumam Xue Miaomiao dalam hati lalu terlihat senyum canggung di wajahnya. Xue Miaomiao paling tidak menyukai makanan yang hambar, tapi Xue Miaomiao tidak akan bisa menghindar karena Chen Juan adalah orang yang keras kepala. Bisa dikatakan sifatnya seperti seorang laki-laki.
Tapi setelah kenal untuk waktu yang cukup lama Xue Miaomiao mengetahui bahwa Chen Juan adalah orang yang hangat, terlepas dari wajahnya yang terlihat dingin dan cuek.
Saat itu Xue Miaomiao benar-benar makan bubur, karena dia tidak sampai hati untuk menolak maksud baik Chen Juan. Kemudian saat sore hari, Xue Miaomiao sudah memutuskan untuk mencari Sangren dan saat itu dia akan makan apapun yang dia lihat di sepanjang perjalanan.
Setelah ijin untuk tidak datang di pekerjaan paruh waktunya, Xue Miaomiao keluar dari sekolah dan pergi ke tempat kemarin dia bertemu dengan Zhong Haotian.
Walaupun Xue Miaomiao tidak dapat melihat terlalu jelas, tapi dia ingat Sangren mirip dengan Huasheng. Kemarin sudah larut malam sehingga sangat sepi, seluruh toko dan kios di sekitar jalan sudah tutup. Tapi kali ini sangat ramai, seluruh toko dan kios baru saja buka.
Xue Miaomiao pergi dari satu rumah ke rumah yang lain untuk menanyakan apakah ada yang melihat Sangren, tapi tidak ada orang yang melihatnya.
Karena ia hanya makan bubur kemudian berjalan dalam waktu yang lama, sekarang Xue Miaomiao sudah lapar lagi. Kebetulan di ujung jalan ada sebuah tempat yang menjual mie, tanpa ragu Xue Miaomiao masuk ke dalam tempat makan itu.
Tempat makan itu tidak besar mungkin besarnya hanya sekitar 10 meter persegi, selain dapur hanya ada 2 meja kecil. Pemilik tempat makan itu terlihat seperti seorang ibu-ibu dan umurnya tidak muda lagi, terlihat rambutnya yang berwarna putih. Sedangkan anaknya terlihat masih muda, mungkin masih SMP. 'Sekarang bukan akhir pekan tapi kenapa dia tidak disekolah?' gumam Xue Miaomiao dalam hati keheranan.
"Gadis cantik, kamu mau makan apa?"
"Tante, aku mau pesan satu mangkuk mie dengan daging sapi berukuran besar. Aku juga minta sayur yang banyak ya tante." pesan Xue Miaomiao dengan anda gembira.
"Baiklah~"