Chereads / Mata Hantu Istriku / Chapter 20 - Ini adalah Harapan Pertama

Chapter 20 - Ini adalah Harapan Pertama

Setelah mengetahui keberadaan Zhou Yong, Xue Miaomiao langsung datang ke kantor milik Zhou Yong.

Kantor Zhou Yong berada di sebuah gedung tua. Lantai pertama gedung itu adalah supermarket, lantai kedua adalah restoran, dan lantai ketiga adalah kantor milik Zhou Yong.

Xue Miaomiao bertemu dengan resepsionis kantor Zhou Yong dan mengaku bahwa dirinya adalah seorang pegawai supermarket, kemudian Xue Miaomiao dipersilahkan masuk. Sebelum dapat berbicara banyak dengan resepsionis itu, dia sudah sibuk menerima telepon. Xue Miaomiao mencuri dengar telepon resepsionis itu. Ia mengatakan bahwa Pak Zhou akan menghadiri sebuah pesta di gedung terbesar di kota A.

Xue Miaomiao menghela nafas panjang. Ia baru menyadari bahwa selama ini ia menganggap remeh masalah ini, dia mengira bahwa membantu Peng Jian tidak akan sesulit ini. Xue Miaomiao keluar dari kantor Zhou Yong kemudian mencari sebuah rumah makan dan makan semangkuk mie sebelum dia pergi ke gedung tempat Zhou Yong akan menghadiri malam ini.

Hari mulai malam dan Xue Miaomiao dapat melihat sekeliling kota dipenuhi dengan lampu warna-warni yang menyala dengan indah.

Sebelum ke gedung acara, Xue Miaomiao kembali ke hotel untuk berganti pakaian, dia mengenakan terusan yang diberikan oleh temannya. Dan berkat itu dia dapat masuk ke dalam gedung acara dengan mudah, bahkan ada beberapa laki-laki yang tertarik dengannya saat di dalam pesta.

"Wanita cantik, apa aku boleh mengajakmu minum bir bersama?"

"Tentu saja boleh, tapi apa kamu bisa membantuku mencari kakakku? Namanya Zhou Yong, ibu kami sedang berusaha menghubunginya untuk menyuruhnya pulang dan makan malam bersama."

"Baiklah!"

Demi dapat mendekati Xue Miaomiao, pria itu rela melakukan apapun dan dapat terlihat bahwa sepertinya pria itu bukan orang sembarangan karena dia dapat menemukan Zhou Yong dengan begitu cepat. Pria itu memberitahu Xue Miaomiao bahwa Zhou Yong berada di ruang 508." 

"Terima kasih banyak."

"Itu bukan hal yang sulit untukku. Wanita cantik siapa namamu?"

"Xue Shuishui."

"Shuishui~ nama yang bagus."

Xue Miaomiao sebenarnya tidak tertarik dengan pria itu, hanya saja dia sudah terlanjur berjanji untuk minum bersama sehingga Xue Miaomiao harus tinggal sebentar di sana bersama. Setelah itu Xue Miaomiao pergi ke lift dan menuju ke lantai 5, sesampainya di lantai 5 Xue Miaomiao pergi ke kamar mandi untuk memuntahkan seluruh bir yang sudah diminumnya kemudian barulah ia pergi ke ruang 508.

Kebetulan ada pelayan yang akan mengantarkan bir ke dalam ruangan itu, sehingga Xue Miaomiao membantu pelayan itu membawakan bir. Tidak lama kemudian ada laki-laki paruh baya yang keluar dari ruangan 508.

Xue Miaomiao terkejut saat melihat laki-laki itu. Zhou Yong yang dia lihat sekarang dan yang di foto data polisi sungguh berbeda. Wajahnya terlihat seperti seorang penipu.

Apa jangan-jangan dia adalah orang yang membunuh Peng Jian?

Zhou Yong sepertinya sedang mabuk, wajahnya merah dengan rambutnya terlihat tidak lebat. Benar-benar tidak enak untuk dipandang. Saat melihat ke Xue Miaomiao laki-laki itu bertanya, "Apa kamu mencariku?"

"Iya paman Zhou." Zhou Yong dan Fang Jun memiliki umur yang sama tapi mereka terlihat jauh berbeda. Fang Jun memiliki wajah yang baik, sedangkan Zhou Yong tidak. Zhou Yong mengeluarkan sekotak rokok untuk merokok. DIlihat dari caranya merokok dia tidak kidal dan tidak memiliki luka di kanan kirinya.

Xue Miaomiao terlihat kecewa karena itu berbarti bukan Zhou Yong yang membunuh Peng Jian, kemudian dia tersenyum canggung dan berkata, "Maafkan saya, sepertinya saya salah orang. Paman bukan Paman Zhou yang saya cari."

Zhou Yong menghirup rokoknya kemudian tersenyum buaya seolah memiliki maksud tersembunyi. Saat masih menjadi polisi Zhou Yong sering menganalisis gerak-gerik pelaku kriminal sehingga dia dapat melihat bahwa Xue Miaomiao datang mencarinya dengan memiliki maksud lain, bukan hanya sekedar salah orang.

"Tidak apa jika salah itu juga merupakan sebuah takdir kita bertemu, ayo masuk minum bir bersama."

"Maaf saya seorang pelajar. Saya permisi dulu."

Saat akan pergi dari sana Zhou Yong malah menarik tangan Xue Miaomiao, menahannya untuk pergi dari situ.

Kemudian Zhou Yong membuang rokoknya dan berkata, "Gadis kecil, kamu tidak bisa seenaknya datang dan pergi. Kamu boleh pergi dari sini tapi kamu harus minum bir dulu di dalam, jika tidak kamu tidak akan bisa pergi dari sini."

Kalimat Zhou Yong yang terdengar seperti ancaman bagi Xue Miaomiao! Xue Miaomiao tidak bisa melepaskan diri dan dia diseret masuk ke dalam ruangan.

"Berikan gadis ini satu gelas bir yang penuh!" kata Zhou Yong.

Xue Miaomiao duduk di sofa dan ada seorang laki-laki yang menuangkan bir untuknya sambil berkata, "Kamu sudah besar, minum bir saja tidak cukup aku akan tambahkan sesuatu agar lebih enak!" setelah menyelesaikan perkataannya laki-laki itu mengambil sebuah kotak kecil di atas meja kemudian mengeluarkan pil putih bulat dan memasukkannya ke dalam gelas bir.

Gelas bir itu tidak besar dan Xue Miaomiao tahu dia tidak akan bisa keluar kecuali meminum bir ini.

"Ini adalah permintaan maaf untuk Pak Zhou!"

Zhou Yong tersenyum licik seolah memiliki maksud lain terhadap Xue Miaomiao. Ia mengulurkan tangannya dan menyentuh dagu Xue Miaomiao lalu mengangkat kepalanya. Saat Xue Miaomiao menegak bir yang diberikan padanya, dia dapat merasakan kerongkongannya seperti terbakar. Saat itu ada seorang pelayan yang masuk mengantarkan bir dan Xue Miaomiao berusaha menggunakan kesempatan itu untuk kabur.

"Tangkap gadis itu!"

Teriak Zhou Yong.

Xue Miaomiao berhasil kabur keluar dari ruangan itu tapi dia berjalan ke arah yang salah dan menabrak seseorang.

Wajahnya terlihat panik dan saat akan meminta maaf Xue Miaomiao menyadari bahwa orang yang ditabrak adalah Zhong Haotian.

Zhong Haotian?! Xue Miaomiao tidak ingin Zhong Haotian melihatnya dalam keadaan seperti ini! Tapi orang suruhan Zhou Yong datang mengejarnya.

Xue Miaomiao menggertakan giginya kemudian berlutut dan memegang kaki Zhong Haotian, "Kak aku salah, jangan tinggalkan aku disini. Aku janji aku tidak akan melakukannya lagi, aku tidak akan menggangu kencan buta kakak. Aku berjanji!"

Zhong Haotian tidak terlihat peduli dengan perkataan Xue Miaomiao, tapi Xue Miaomiao tidak memiliki pilihan lain selain meminta tolong kepadanya jadi Xue Miaomiao tetap memeluk kaki Zhong Haotian sambil menangis.

Zhou Yong berasal dari kota C, jadi dia tentu mengenal Zhong Haotian sehingga dia tidak berani mengganggu wanita yang berani menyentuh Zhong Haotian. Akhirnya orang yang mengejar Xue Miaomiao kembali ke ruangan Zhou Yong.

Setelah mendengar suara langkah kaki yang menjauh Xue Miaomiao menyeka wajahnya kemudian bangkit berdiri.

"Astaga tadi itu benar-benar mendebarkan!" Gumam Xue Miaomiao dalam hati.

Xue Miaomiao kemudian tersenyum dengan manis dan membungkuk untuk merapikan celana Zhong Haotian yang dirangkulnya dan berkata, "Untung saja barusan aku bertemu dengan tuan Zhong. Aku janji tidak akan membuat celana tuan ZHong menjadi kusut dan aku benar-benar minta maaf untuk masalah kencan buta."

Zhong Haotian hanya melihat ke arah Xue Miaomiao tanpa berkata apapun. Lalu Jiang Yu menjauhkan Xue Miaomiao dan kemudian Zhong Haotian berjalan menuju lift.

"Xue miaomiao nyalimu sangat besar!"

Kata Jiang Yu sambil melihat Xue Miaomiao dengan tatapan tajam, kemudian mengikuti Zhong Haotian ke arah lift.

Xue Miaomiao menyentuh pipinya yang panas kemudian dia berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan bir yang diminumnya.

Saat melewati ruangan tempat dia bertemu dengan laki-laki yang membantunya, terlihat dia masih di sana menunggu Xue Miaomiao.

"Nona Xue, kenapa buru-buru untuk pergi?"

"Ibuku menyuruhku untuk pulang."

Kemudian Xue Miaomiao melihat Jiang Yu yang berdiri di depan pintu, seketika itu mata Xue Miaomiao berbinar-binar karena menemukan cara untuk segera pergi meninggalkan laki-laki ini. Xue Miaomiao bergegas pergi ke pintu itu.

Xue Miaomiao hampir saja tidak bisa ikut naik di mobil Zhong Haotian.

Xue Miaomiao tiba dengan nafas terengah-engah dan mengipasi wajahnya yang panas dengan tangannya.

Zhong Haotian yang duduk di seberang Xue Miaomiao tidak berkata apa-apa, hanya terlihat ekspresi dingin di wajahnya.

Tapi Xue Miaomiao sudah terbiasa dengan ekspresi wajah itu. Xue Miaomiao tersenyum dengan polos dan berkata, "Kebetulan kita menuju ke arah yang sama, tuan Zhong tidak keberatan jika aku ikut bukan?"

"Xue Miaomiao, kamu bersikap seolah sangat dekat dengan tuan Zhong!" sindir Jiang Yu. 

"Kita sering bertemu tentu saja bisa dianggap cukup dekat, iya kan tuan Zhong?"

Zhong Haotian mengangkat alisnya kemudian membuka mulutnya dan berkata, "Xue Miaomiao, sebutkan permintaan pertamamu."

"Apa?" kata Xue Miaomiao sambil melihat ke arah Zhong Haotian dengan sorot mata terkejut.