Setelah mendengarkan penjelasan Bian Yun, kemudian Sun Er berkata, "Kepala Polisi Bian, ini tidak harus kan? Jika kamu mau memahami sesuatu, aku bisa kamu panggil kapan pun, dan pasti akan datang kapan pun juga!" Saat ini, dia terlihat sedang tersenyum kecut, setelah itu berkata lagi, "Kamu percayalah kepadaku, aku pasti bukan orang seperti itu!"
"Sun Er, kamu pergi dengan kakimu sendiri ke pintu pengadilan, atau kamu mau kami yang menyeretmu ke pintu pengadilan?" kata Bian Yun karena tidak ingin berbasa-basi lagi.
Sun Er tidak bisa mengelak dan melawan Bian Yun, kemudian dia meletakkan sumpit di mejanya, lalu perlahan-lahan berdiri, "Baiklah, aku akan ikut bersama kalian pergi ke pengadilan." katanya.
Namun, ketika pengawasan orang-orang mengendur, Sun Er lalu mengambil sup yang ada di tangannya, dan mengguyurnya ke arah Bian Yun dan timnya. Dalam sedetik, dia membuang mangkuk tersebut, dan langsung melarikan diri lewat jendela.
"Cepat hentikan dia!" kata Bian Yun sambil berteriak dengan suara yang menggelegar.
Polisi yang lain terlihat bersiap untuk mengepung, sayangnya sudah terlambat, karena Sun Er sudah melompat dari lantai dua ke lantai satu, membuat kakinya agak terkilir, tapi tidak terlalu serius. Kemudian, dia berlari masuk ke dalam keramaian warga untuk melarikan diri, lalu hilang dan tidak terlihat.
"Pria tengik itu larinya cepat sekali! Dilihat dari tingkahnya dia, seperti ada yang disembunyikan!" kata seorang polisi yang sedang berdiri di samping Bian Yun.
"Aku tahu! Pasti ada yang salah dengan pria tengik itu, tapi karena tidak ada bukti jadi aku tidak berani menangkapnya. Aku tidak menyangka, kalau Nona Ye hanya dengan duduk saja di sana, dia bisa langsung membongkar kedoknya!" kata Bian Yun. "Sun Er menyembunyikan sesuatu, jika dia bukan penjahat dalam kasus penjualan anak, tapi pasti ada hubungannya dengan ini semua!" katanya lagi.
"Pak kepala, bagaimana sekarang?" tanya seorang polisi yang berdiri di samping jendela. Dia melihat ke jalanan yang ramai sambil mengerutkan keningnya, kemudian berkata lagi, "Jika memang Sun Er pelakunya, Nona Ye sudah termasuk membantu kita menangkap tersangka. Tapi sekarang, Sun Er melarikan diri, kalau dalam dua kali dua belas jam tidak bisa menemukan Sun Er, Nona Ye harus bagaimana?" tanyanya lagi.
Di dalam hati Bian Yun, dia juga sedang memikirkan masalah ini, karena Sun Er pasti sudah melarikan diri ke tempat yang jauh. Jika dia pergi melarikan diri ke kota lain, pasti akan lebih sulit untuk menangkapnya. Apakah Nona Ye harus mendekam terus di dalam sel penjara? batinnya.
Pandangan Bian Yun kemudian beralih ke arah Ning Mojian. Masih sama seperti sebelumnya, dia terlihat sangat tenang, tidak merasa panik maupun takut sedikitpun di dalam dirinya. Sepertinya, dia tidak takut kalau akan kembali lagi ke dalam sel penjara itu.
"Tidak peduli bagaimanapun caranya, seluruh polisi yang ada di kota, cepat pergi untuk mengejar Sun Er!" kata Bian Yun sambil berteriak.
"Siap!" kata seluruh polisi yang di tempat itu, menjawab dengan serentak.
"Nona Ye, ini akan menyulitkan! Karena kamu harus kembali dulu ke gedung pengadilan!" kata Bian Yun sambil berdiri di depan Ning Mojian, "Tidak peduli Sun Er tertangkap atau tidak, aku pasti akan memohon kemurahan hati Hakim Yang untukmu." katanya lagi.
"Kepala polisi Bian, tidak usah melakukan hal yang merepotkan seperti itu." kata Ning Mojian sambil melihat orang-orang yang akan pergi. Lalu, dia pun berkata lagi dengan pelan, "Karena aku tahu, sekarang dia ada dimana!"
"Kamu tahu?" tanya kepala polisi Bian sambil terkejut.
"Iya!" jawab Ning Mojian menganggukkan kepala, kemudian berbalik, dan turun ke bawah. Seluruh orang hanya saling memandang bingung, namun tidak mengatakan apapun, kemudian mereka berjalan di belakangnya, bersiap-siap untuk menangkap Sun Er.
Sun Er tidak berani pulang ke rumah, jadi dia langsung pergi ke wihara yang usang di pinggiran kota. Sesampainya di pintu wihara, dia melihat pria-pria menggila yang sedang tertawa dan berbicara dengan kencangnya, sambil makan ayam panggang, serta minum bir.
"Kalian masih ada mood untuk minum bir?!" kata Sun Er, dia langsung datang dengan marahnya. Kemudian, dia berteriak dengan suara rendah, "Dagangannya?!" tanyanya.
Salah satu pria berjenggot kemudian menunjuk ke dalam wihara itu, "Tenang saja, sudah disembunyikan dengan baik, lewat dua hari ini akan ada pesanan, lalu bisa membawa pergi mereka dari sini. Setelah itu mereka tidak akan ada lagi di Kota Jia Ding ini, tidak akan ada orang yang bisa menemukan kita!" katanya.
Kemudian, terlihat seorang pria berkulit putih yang lain mengatakan sesuatu, "Melihatmu yang tampak panik seperti ini, terjadi masalah apa?"
"Petugas kepolisian sudah mulai mencurigaiku, tempat ini sudah tidak aman untuk ditempati. Cepat bereskan semua! Tunggu nanti malam, baru setelah itu kita langsung membawa pergi dagangan dari sini!" kata Sun Er sambil mengambil satu botol bir, dan minum dalam satu tegukan,
"Awalnya aku kira sudah cukup mengkambing hitamkan seseorang saja. Aku tidak menyangka kalau wanita itu adalah tamu penting keluarga Bai. Karena dilihat dari nama baik Tuan Bai, serta hubungan baiknya dengan Hakim Yang, membuat masalah ini tidak akan berakhir begitu saja!" kata Sun Er lagi...