Chereads / Malam Hantu / Chapter 58 - Menangkap Penjahat (4)

Chapter 58 - Menangkap Penjahat (4)

Kemudian seorang pria berjenggot langsung memberikan satu botol bir kepada Sun Er, lalu dia berkata dengan santainya, "Ketika malam datang, kita akan langsung membawa pergi dagangannya, sekarang kita minum-minum saja. Tenang, karena kita sudah melakukan ini sangat lama. Dan lihat, tidak ada orang yang bisa menangkap kita, kali ini pun juga tidak terkecuali siapapun itu!"

"Aku harap seperti itu!" kata Sun Er. kemudian dia pergi untuk duduk di tengah orang-orang, dan menarik napas sedalam-dalamnya. Tidak tahu kenapa, tapi kali ini di dalam hatinya sangat tidak tenang. 

Walaupun mereka melakukannya dengan sangat bersih, dan tidak meninggalkan sedikitpun jejak, bahkan tidak takut ketahuan. Tapi hal itu membuat Sun Er membatin, Sebenarnya apa yang terjadi kali ini? Memikirkan hal ini, membuatnya minum dalam seteguk dengan gilanya, berharap kalau ini bisa membuat dirinya tenang lagi.

Nilng Mojian yang mengikuti petunjuk yang diberikan oleh roh anak kecil itu, membawa para polisi dengan segera menuju ke pinggiran kota. Lalu. sampailah mereka ke sebuah wihara usang yang sudah tidak berfungsi lagi. Roh anak kecil itu terlihat sedang membuka mulutnya, kemudian memicingkan mata, setelah itu menghilang ke udara.

Ning Mojian memicingkan matanya, kemudian dia berkata kepada Bian Yun, "Kepala polisi Bian, orang itu ada di dalam, juga ada anak kecil di dalam!"

Bian Yun memandang dengan bingung ke arah Ning Mojian, padahal mereka mencari petunjuk sudah cukup lama, tapi tidak menemukan apa-apa. Namun, wanita di depannya ini, bahkan tidak sampai tiga hari ada di kota ini, tapi dia sudah bisa menemukan jejak orang-orang itu dengan sangat jelas. Membuatnya berpikir kalau hal ini benar-benar tidak mungkin, kecuali kalau dia adalah salah satu komplotan mereka.

Tapi melihat ekspresi Sun Er melihatnya tadi, jelas sekali kalau dia tidak mengenali wanita itu. Ditambah lagi, terlihat sangat jelas kalau dia mau mengkambing hitamkannya, Karena merasa bersalah, mangkanya dia langsung melarikan diri, Jika dua orang ini satu komplotan, tidak akan mungkin terjadi kondisi seperti tadi! batin Bian Yu. Kemudian dia melambaikan tangan, memerintahkan para polisi untuk mengitari, dan mengepung wihara itu.

"Kalian bertiga menerobos masuk lewat jendela wihara usang itu, kalian berdua jaga pintu depan, yang lainnya ikut aku menerobos masuk." kata Bian Yun dengan suara pelan, "Jika mereka menggunakan nyawa anak kecil sebagai ancaman, biarkan saja mereka pergi. Karena orang yang diluar, kapan pun siap untuk menangkapnya, jangan sampai ada anak kecil yang terluka!" katanya lagi.

Para polisi menganggukan kepala tanda mengerti, kemudian bergerak berdasarkan dengan perintah Bian Yun.

"Nona Ye, kamu tunggu di sini saja!" Kata Bian Yun kepada Ning Mojian.

Sebenarnya Bian Yun takut, kalau dia tidak bisa menyelamatkan anak kecil untuk keluar dari sana, dia takut kalau nanti, malah membuat mereka menculik wanita itu. Tidak ada yang tahu ada berapa orang yang ada di dalam wihara, dan bagaimana kemampuan silat mereka.

Setelah mendengar itu, Ning Mojian hanya menganggukkan kepala, dia tahu kalau dirinya masuk malah akan menjadi beban untuk mereka.

Setelah melihat Ning Mojian setuju, Bian Yun pun terdengar mengeluarkan suara, tanda perintah mulai bergerak. Beberapa polisi terlihat berjalan di belakangnya, sambil mendekati wihara usang itu. Setelah itu, mereka langsung mendengar suara beberapa orang sedang berbicara. Bisa dipastikan, bahwa di dalam sana ada sekitar tiga orang lebih.

Beberapa polisi sedang mengintip dari jendela, lalu terlihat ada lima orang pria yang sedang mengitari api unggun. Salah satu dari mereka adalah Sun Er, namun tidak terlihat ada anak kecil di dalamnya. Bian Yun kemudian mengeluarkan pisau, beralih pandang ke empat polisi lainnya, seperti menandakan sudah waktunya untuk menerobos masuk ke dalam.

Langsung saja membuat kelima pria tersebut terkejut, dengan segera mereka berdiri, dan mengambil senjata apapun yang ada di sana, terlihat sekali raut wajah mereka semua memucat. Hal yang sangat dikhawatirkan oleh Sun Er akhirnya terjadi, tapi dia tidak menyangka kalau polisi bisa datang secepat itu.

"Sun Er, apa kamu mengkhianati kita?!" kata pria berjenggot sambil menudingkan tombak ke arah Sun Er, "Tempat ini sangat terpencil, orang Jia Ding saja banyak yang tidak tahu tempat ini. Jika bukan kamu yang membongkar semua ini, mana mungkin mereka datang secepat ini?" tanyanya kemudian. 

Setelah mendengar ucapan itu, satu di antara yang lainnya kemudian langsung menudingkan senjatanya juga ke arah Sun Er. Membuat Sun Er memikirkan dengan cermat, karena setelah pergi dia yakin kalau polisi sudah tertinggal jauh di belakangnya. Dia juga dengan sengaja memutari hutan berkali-kali, baru datang ke wihara ini, jadi polisi tidak mungkin begitu saja bisa menemukannya.

"Apakah kalian itu bodoh?!" kata Sun Er sambil berteriak, "Kamu kira, tindak kriminal tidak berperikemanusiaan yang telah kita lakukan itu bisa dimaafkan oleh mereka? Apa dengan aku mengkhianati kalian, lalu aku bisa hidup dengan selamat?!" tanyanya dengan kesal.

Membuat pria-pria itu merasa, apa yang telah dikatakan Sun Er masuk akal juga...