Ning Mojian lalu mengerutkan keningnya, dalam sekejap dia merasakan sakit di lengannya. Darah perlahan-lahan mengucur dari lengannya, dan membasahi lengan bajunya, hal ini membuat raut wajah kedua polisi itu langsung berubah.
Membuat salah satu polisi kemudian berteriak, "Sun Er! Jangan melukainya!" katanya.
"Turunkan pedang kalian kesana!" kata Sun Er sambil berteriak dengan kencang.
Kedua polisi saling melirik satu sama lain, kemudian membuang pedang mereka ke samping di suatu tempat yang tidak jauh dari mereka.
"Mundur!" kata Sun Er lagi.
Kedua polisi itu perlahan-lahan memundurkan langkahnya beberapa langkah, namun mata mereka mengawasi setiap gerak-gerik Sun Er, mereka mencari kesempatan untuk bisa menangkapnya.
Saat ini, sakit di lengan Ning Mojian tiba-tiba berubah mengecil, sama seperti luka yang dulu diserang oleh bunga hitam itu. Membuatnya benar-benar sudah tidak merasakan sakit apa pun.
Sun Er terlihat bertahan, kemudian mundur satu demi satu langkah, dia mundur sampai ke tepian hutan. Setelah itu, dia mendorong Ning Mojian ke tanah, berbalik, dan langsung melarikan diri. Dengan cepat dia sudah hilang di tengah hutan, kedua polisi itu langsung mengambil pedang mereka dan dengan segera masuk ke hutan. Tapi tidak lama kemudian, mereka kembali keluar dari hutan, karena hutan itu sangat luas, jadi mereka tidak bisa melihat jejak Sun Er sama sekali.
"Nona Ye, apa kamu tidak apa-apa?" kata salah satu polisi dengan suara pelannya, kemudian dia berjalan ke depan Ning Mojian.
"Aku tidak apa-apa." kata Ning Mojian sambil menggelengkan kepalanya, "Kalian berdua segera pergi membantu Bian Yun, Sun Er bisa melarikan diri dari sana, sepertinya mereka di dalam sudah tidak bisa bertahan lebih lama lagi." katanya memberitahu.
Setelah kedua polisi itu mendengar ucapan Ning Mojian, mereka langsung berbalik dan segera masuk ke dalam wihara usang itu. Setelah menyerah beberapa saat, akhirnya mereka semua berhasil menangkap keempat pria di wihara usang itu, bahkan tidak sedikit polisi yang terluka, salah satu diantaranya juga terluka cukup parah.
"Walaupun tidak bisa menemukan anak kecil, tapi paling tidak kita sudah menangkap segerombolan penjahat ini, jadi kita bisa tenang saat menghadap nanti." kata Bian Yun sambil mengelap bekas darah yang ada di bibirnya dengan jempol tangannya. Kemudian dia berjalan ke depan Ning Mojian, lalu setelah melihat ada bekas darah di lengan Ning Mojian, membuatnya terkejut dan bertanya, "Nona Ye apa kamu terluka?"
"Tidak mengganggu kok." kata Ning Mojian dengan santainya.
Sebenarnya, setelah kedua polisi itu masuk ke dalam wihara usang tadi, Ning Mojian langsung mengangkat lengan bajunya ke atas. Tapi, dia tidak merasakan ada luka sedikitpun di lengannya, bahkan sedikit bekas luka pun tidak ada. Hal ini membuatnya ketakutan, dia tidak tahu apakah sebenarnya dirinya ini manusia, hantu, atau siluman.
"Kita dan beberapa kawan di sini hanya sedang makan dan minum saja, kenapa kalian tiba-tiba datang dan menangkap kami, apa yang kalian lakukan hah?!" kata pria berkulit putih itu ketika mendengar polisi tidak menemukan anak kecil. Lalu, dia pun berkata lagi dengan suara keras, "Kami akan melaporkan kalian semua, hal ini tidak mungkin begitu saja berlalu, aku akan pergi ke hakim dan melaporkan kalian di sana!"
"Kalian menculik anak, itu akan dapat hukuman mati!" kata salah satu polisi sambil membantah pria berkulit putih itu.
"Menculik anak? Apa kalian ada bukti?!" kata pria berjenggot sambil berteriak dengan keras, membuat suaranya menggema di hutan yang sunyi, "Aku akan melaporkan kalian! Tidak punya bukti tapi begitu saja menangkap kami dan beberapa kawan ini, tunggu sampai hakim menyelidiki dengan jelas, kami pasti akan melaporkan segerombolan polisi yang pantas mati seperti kalian!" katanya lagi dengan marah.
"Kamu tidak pernah dengar teori kata petugas ya? Kalau aku bilang iya, ya pasti iya!" kata Bian dengan serius kepada mereka, "Seret mereka semua ke pengadilan!" perintahnya kemudian.
Saat ini, terlihat rantai yang berukuran dua jari orang dewasa, langsung mengikat kedua tangan dan kaki penjahat-penjahat itu. Salah satu polisi kemudian menarik rantai di depan, sedangkan polisi yang lainnya, terlihat dua orang masing-masing berdiri di samping penjahat-penjahat itu, dan yang lainnya mengikuti dari belakangnya, mereka terlihat seperti sedang mengelilingi penjahat itu agar tidak bisa melarikan diri lagi.
"Nona Ye, kamu kembalilah bersama mereka, aku akan memeriksa wihara usang ini." kata Bian Yu. Setelah berkata seperti itu, dia membalikkan badannya untuk masuk lagi ke wihara usang itu, karena dia ingin mencari dan mendapatkan beberapa petunjuk di dalam sana.
Melihat Bian Yun yang berbalik arah, membuat Ning Mojian perlahan-lahan mengikutinya, dan ikut masuk ke dalam wihara usang itu. Roh anak kecil yang tadi menghilang, sekarang tiba-tiba muncul lagi, tidak tahu karena alasan apa tapi bayangannya semakin pudar dari sebelumnya, bahkan hampir tidak terlihat. Saat ini, dia sedang berdiri di depan dan menunjuk ke tanah, membuka mulutnya, kemudian dalam sekejap menghilang ke langit...