Chereads / Suamiku Hantu / Chapter 3 - Ada Hantu

Chapter 3 - Ada Hantu

Sejak kapan orang ini duduk di sini?!

Yu Dai pun tidak berani menghela nafas. 

Ia masih ingat dengan jelas jika tempat ini merupakan tempat yang paling gelap, dan bagian yang paling pojok dari semua bagian di lantai ini. Dan ketika ia tergelincir, ia tidak dapat melihat apapun. 

Apapun yang terjadi, jangan sampai ia ditemukan oleh orang lain. 

Lalu ia diam-diam menggerakkan tangannya, dan mengangkat jari-jarinya satu per satu dari lutut yang keras dan dingin tersebut. 

Dari awal hingga sekarang, orang itu belum bergerak sama sekali. Hal itu membuat Yu Dai merasa lega karena hal tersebut.

Dari sentuhannya, Yu Dai bisa tahu kalau orang tersebut mengenakan baju gaya barat kelas atas. Orang yang mengenakan pakaian tersebut tampaknya tidak begitu kaya tetapi berkelas. 

Ia merasa ragu-ragu sejenak, apakah ia bisa menarik pria itu untuk menyelesaikan dilema yang sedang ia hadapi. 

Untuk sementara waktu, ia merasa bahwa tangannya seperti tertutup es. Ia yang sebelumnya berkeringat dingin dan merasa tegang, kini semua itu akhirnya menghilang dengan sekejap. Akhirnya ia merasa bahwa tubuhnya dikelilingi oleh hawa yang menyejukkan. 

Kepalanya pun menjadi mati rasa. Ia menahan nafas dan melihat bahwa tangannya ditaruh di atas lutut oleh tangan besar yang lainnya. Di bawah meja tidak terlalu terang, dan ia hanya bisa merasakan jari-jari yang panjang dan dingin. 

Yu Dai secara tidak sadar menyingkirkan tangannya, tetapi orang tersebut justru menarik pergelangan tangannya dan menariknya ke depan. 

"Shh…Kamu!" 

Dagunya pun mengenai lutut keras orang tersebut. Yu Dai tidak tahu apakah ia harus menunjukkan dirinya, dan mengangkat kepalanya untuk menatap pemilik lutut tersebut atau tidak. 

Sepasang mata tersebut, adalah sepasang mata yang indah tetapi tanpa ekspresi sama sekali. 

Sepasang mata tersebut menatapnya, dan Yu Dai tidak berani mengeluarkan suara apapun. 

Matanya sangat putih dan pupil matanya besar, tetapi tidak mempengaruhi keindahan matanya. Hal itu menunjukkan bahwa tatapan orang tersebut sangat dalam. 

Pria itu memandangnya tanpa menunjukkan ekspresi apapun. Dibalik ketenangan yang tidak biasa, ia tampak seperti menahan sebuah emosi yang bergejolak.

Yu Dai terdiam selama beberapa detik sebelum melepaskan diri dari tatapan yang dalam tersebut, dan matanya memancarkan ekspresi terkejut. 

Ya, ini benar-benar menakjubkan baginya. Ia belum pernah melihat pria yang setampan itu. Pria tersebut memiliki mata yang indah, bulu mata yang panjang, hidung yang mancung, bibir yang menggairahkan, sempurna…. Penampilannya terlihat begitu indah. 

Jika ia berpakaian seperti wanita, ia pasti akan membuat banyak orang terpesona. Tetapi jika dilihat lebih baik lagi, ia tidak akan pernah dianggap sebagai wanita oleh siapapun. 

"Lepaskan aku!" Yu Dai berkata dengan suara yang pelan, dan berusaha untuk melepaskan tangannya. 

Pria tersebut tiba-tiba terkekeh, seakan-akan ada guncangan di kolam kuno setelah terdiam selama ribuan tahun. 

Yu Dai pun merasa linglung kembali. 

Orang ini benar-benar pria yang terbaik! 

"Apakah kamu sedang bersembunyi?" Tanya pria tersebut, lalu tanpa menunggunya jawaban ia kembali berkata, "Aku bisa membantumu." 

Yu Dai tiba-tiba kembali tersadar dan menekan tubuhnya ke bawah, lalu bersembunyi di bawah meja, kemudian ia melihat ke arah pria gemuk tersebut. Situasinya masih kacau dan masih ada banyak orang yang mencari wanita yang mengenakan pakaian berwarna merah. 

Sekalipun ia telah bersembunyi di sini, jika orang-orang itu melihatnya dengan cermat, maka mereka akan segera menemukannya. 

Ia melihat pria tampan tersebut dengan sedikit kewaspadaan. "Apakah ada syaratnya?" 

Ia tidak percaya bahwa masih ada orang baik yang membantu orang lain di tempat ini. 

Pria itu menatapnya lalu berkata, "Tinggal lah bersamaku untuk semalam." 

Suaranya terdengar sangat dingin, dan tanpa menunjukkan emosi, tapi terdengar sangat memikat.

Wajah Yu Dai memanas, lalu menatap pria tersebut dengan serius. Ketika ia memastikan bahwa pria tersebut terlihat serius, ia akhirnya tersenyum dan mencondongkan sedikit tubuhnya ke depan. Dagunya pun bersandar pada lutut pria tersebut dan ia menatap pria tersebut. "Hai tampan, jujurlah padaku, apakah kamu bersih? Jika kamu bersih, aku akan dengan senang hati menghabiskan waktu semalaman denganmu." 

Yu Dai yakin bahwa tidak ada orang di lantai tiga yang bisa mengikuti orang yang berada di depannya ini. 

Selain itu, pria itu mampu mengalahkan Zhao Kexing baik dari segi penampilan maupun segi temperamen. 

Yu Dai memiliki kesan yang baik pada pria tersebut, jika targetnya untuk malam ini adalah pria tersebut, ia akan merasa puas. Dan juga, gratis. 

Alis pria tersebut sedikit berkerut, ekspresinya terlihat dingin, dan suhu di sekitarnya pun turun beberapa derajat. 

Yu Dai menatapnya dengan tatapan yang menyiratkan ketertarikan. 

Sekalipun ia merasa sangat puas, tetapi ia merasa bahwa pria tersebut kurang bersih, jadi ia tidak begitu berani menyentuhnya.

Jawaban pria tersebut adalah menyeret lengannya. 

"Hei, ada yang ingin aku katakan. Jika kamu takut kalau aku akan menemukanmu, maka aku...." Yu Dai merasa panik kalau sampai ketahuan, tetapi sudah tidak ada lagi orang yang berkerumunan di Aula! 

Lampu dan musiknya masih ada, tetapi sudah tidak ada orang. Hanya ada seorang Bartender yang sedang mengocok gelas di tangan, dan beberapa pelayan yang memakai tuksedo. 

Ada sesuatu yang tidak beres! Mengapa orang-orang itu menghilang? 

Ketika ia merasa linglung, pria tersebut menahan tubuhnya. 

Lalu Yu Dai mengeluarkan suara pelan. 

Selain dirinya, di sini juga ada seorang tamu lain. 

Lalu ia menarik lengan baju pria tersebut dan berkata dengan gugup. "Hei, ayo cepat sembunyi! 

Aku rasa ada yang tidak beres di sini. Tidak ada orang lain selain kita di sini. Di sini gelap, mereka tidak bisa melihat kita. Kita bisa mencari kesempatan untuk lapor polisi."

"Mereka semua ada di sini." 

Pria tersebut berkata dengan nada yang dingin. Yu Dai ingin menanyakan sesuatu, tetapi tiba-tiba terjadi mati lampu.

Ia merasa sangat ketakutan, hingga menarik baju pria tersebut dengan kencang. "Bagaimana ini? Aku takut…."

Di tengah perkataannya, ia merasa pusing. Setelah itu, ada pantulan cahaya yang memasuki matanya.

Ia melihat wajah pria tersebut mendekat, dan ada lampu gantung yang indah di langit-langit. Cahaya lampunya berwarna kekuningan, namun sedikit gelap dan suasananya terasa sedikit hangat.

Ada sentuhan yang lembut di belakangnya. Yu Dai melepaskan tangannya dan menyentuhnya, lalu memastikan bahwa ia sekarang berada di atas tempat tidur. 

Matanya pun berkedip, ia menghela nafas ringan lalu berkata dengan suara yang terdengar canggung. "Di mana ini?" 

Jelas-jelas beberapa detik yang lalu, ia berada di aula yang penuh dengan cahaya dan musik, tetapi sekarang ia tiba-tiba berada di kamar. 

Sepasang mata gelap pria tersebut menatapnya. Tatapan matanya tidak lagi menunjukkan tatapan kosong yang tenang. Tatapan matanya menjadi lebih panas, dan tubuhnya berada di atas tubuh Yu Dai dengan perasaan tegang.

"Kamarku." Ia melihat bahwa Yu Dai terlihat tegang. Wajahnya memucat dan terlihat ketakutan, tetapi ia tidak menenangkan Yu Dai dan hanya berkata, "Namaku Lan Qingling." 

Yu Dai merasa bahwa nama tersebut terdengar akrab baginya, tetapi ia tidak bisa mengingatnya untuk sementara waktu. 

Ia hanya merasa gugup. Semuanya nampak begitu aneh!

Ia tidak berani keluar, lalu ia sadar bahwa pria tampan tersebut memiliki suhu tubuh yang begitu rendah. Bahkan jika keduanya hampir saling menyentuh, ia tidak merasakan nafas pria tersebut sama sekali.

Pria itu tidak bernafas! 

Pria itu kemudian menyentuh pipinya, sentuhannya terasa dingin. Yu Dai pun merasa terkejut, lalu mendorong tubuh pria tersebut dan menjerit ketakutan.

"Minggir! Jangan mendekati! Tolong! Ada hantu!"