Chereads / Suamiku Hantu / Chapter 7 - Kamu Boleh Mencobanya

Chapter 7 - Kamu Boleh Mencobanya

Matahari tampak bersinar di luar rumah. Ruang tamu terasa sejuk dan tirai yang berwarna cerah menghalangi semua cahaya matahari. 

Di kedua ujung sofa yang berwarna putih, ada Yu Dai dan Lan Qingling yang duduk terpisah. 

Yu Dai memegang kertas dan pena di tangannya, lalu ia menggunakan tatapannya untuk menghentikan keinginan Lan Qingling yang ingin duduk di sampingnya. 

Sekarang mereka hendak membicarakan tentang perjanjian untuk tinggal bersama dengan serius. 

"Yang pertama, tidak boleh memasuki kamar tidurku dan kamar mandi tanpa izin." 

"Aku menolak." Kata Lan Qingling dengan tiba-tiba.

Tanpa menunggu Yu Dai selesai berbicara, ia lanjut berkata, "Aku ingin tidur bersamamu di dalam kamar tidurmu." 

"Tidak bisa!" Tolak Yu Dai sambil mengerutkan alisnya, kemudian ia berkata, "Meskipun kamu adalah hantu, kamu masih harus memperhatikan perbedaan di antara pria dan wanita. Selain itu, aku rasa kamu tidak perlu tidur di atas tempat tidur." 

Lan Qingling menatapnya dan ia pun menatap balik. Mungkin ia bisa mundur selangkah untuk melakukan hal yang lain, tetapi saat ini ia tidak akan melakukannya! 

Jika Lan Qingling diizinkan untuk memasuki kamar tidurnya, ia takut tidak akan bisa tidur dengan tenang.

Ketika ia mengetahui bahwa Yu Dai bersikap tegas, Lan Qingling pun mengerutkan dahinya. Ada seberkas cahaya di matanya yang gelap, lalu suasana menjadi tenang kembali dalam sekejap. 

Lalu Lan Qingling menyandarkan kembali tubuhnya dan bersantai. Kemudian ia melipat tangannya di depan perutnya. "Aku tidak perlu tidur di atas tempat tidur, tetapi aku menyukainya." 

Ada perasaan kesepian yang jelas dari perkataannya. Hal itu membuat Yu Dai tersentuh, kasihan sekali harus menjadi hantu di usia yang masih muda.

Lan Qingling ingin tidur di dalam kamar, ia ingin tidur di atas tempat tidur, apakah ia merindukan kehidupan di dunia?

Ketika ia memikirkan hal tersebut, Yu Dai tiba-tiba berkata, "Kamu sebaiknya pulang saja ke rumahmu sendiri."

Menurut pemikiran Yu Dai, jika Lan Qingling merindukan kehidupan dunia, maka seharusnya keluarganya adalah sesuatu yang terpenting. Jadi, mengapa ia tidak pulang saja?

Tubuh Lan Qingling terasa sedikit linglung lalu ia memejamkan matanya.

Yu Dai hanya mendengarkannya berkata, "Aku tidak punya rumah." 

Ia mendongak saat berbicara, wajahnya terlihat tenang. "Dan kamu adalah orang pertama yang dapat melihatku saat menjadi hantu." 

Mulut Yu Dai terbuka sedikit, ia tidak bisa mengatakan apapun untuk sesaat.

Lelaki itu tidak memiliki keluarga? Dan ia adalah orang pertama yang mampu melihat Lan Qingling?

Yu Dai benar-benar tidak pernah memikirkan hal tersebut.

Apakah ini alasan mengapa tatapannya nampak begitu kesepian? Yu Dai merasa bahwa ia mengerti alasan mengapa Lan Qingling mengikutinya, sampai menuju ke tempat tinggalnya dan meminta untuk tinggal bersama.

Bahkan ia mempunyai permintaan. 

"Maaf." Yu Dai pun turut merasa prihatin. 

"Tidak perlu minta maaf." Balas Lan Qingling sambil tersenyum samar. "Berjanji lah padaku kalau kamu akan tidur bersamamu di tempat tidur." 

"Tidak bisa." Yu Dai memang merasa simpati dan bersalah, tetapi ia masih tetap teguh pada pendiriannya. Lalu ia melihat wajah Lan Qingling tampak berubah menjadi suram. Kemudian ia berkata dengan perlahan, "Jika kamu ingin tidur, aku bisa membelikan tempat tidur untukmu dan meletakkannya di ruang tamu."

"Ruang tamu bukanlah tempat untuk tidur." Balas Lan Qingling yang merasa tidak senang.

Yu Dai melihat ruang tamu yang bersih dan rapi, ia merasa kurang puas dengan kelakuan Lan Qingling yang usil. Tetapi ia sungkan untuk menolaknya setelah tahu kesedihan yang dialami lelaki itu.

"Baiklah kalau begitu, aku akan tidur di ruang tamu, kamu tidur saja di kamar tidur." Ucapnya lalu menghela nafas.

Kemudian ia menatap Lan Qingling, tatapannya dengan jelas menyampaikan bahwa, "Kamu seharusnya puas." 

Tetapi Lan Qingling berkata, "Kalau begitu aku juga akan tidur di ruang tamu." 

Ucapan tersebut membuat Yu Dai merasa kesal. Sebagian besar perasaan iba yang ia rasakan sebelumnya, telah menghilang. "Apa maksudmu? Apakah kamu sengaja mempermainkanku?"

Lan Qingling memiringkan kepalanya sedikit, ia terlihat seperti orang yang polos. "Tidak." 

"Kalau begitu kamu…"

"Sebenarnya tidak peduli kamu mau tidur di mana, yang penting aku ingin tidur denganmu."

Yu Dai menarik nafas dalam-dalam lalu membalas, "Tidak bisa! Kamu hanya bisa tidur di ruang tamu. Aku tidak akan pernah mengizinkanmu tidur di dalam kamar tidur!" 

Pria menyebalkan ini! Mengapa ia ingin tidur bersama? Ini benar-benar tidak mengenakkan! Ia ingin mengambil kembali rasa simpati yang ia tunjukkan pada Lan Qingling!

"Kalau begitu kamu tutup baik-baik pintu kamar tidur di malam hari…" Ucap Lan Qingling sambil mengangkat tangan kanannya. Lalu ketika Yu Dai melihatnya, ia mengubah tangan kanannya menjadi asap hitam——asap yang berkabut yang tak terlihat dengan jelas. 

Yu Dai pun menyipitkan pandangannya, lalu Lan Qingling berbisik, "Tutuplah dengan rapat, agar aku tidak akan bisa masuk." 

"Kamu…" Benar-benar tidak tahu malu! Yu Dai merasa sangat marah. Namun ia masih bisa mengurungkan niat untuk mengatakan kata-kata umpatan.

Tangannya yang memegang pena pun berderit lalu ia berkata, "Mari kita lanjutkan." 

Yu Dai takut untuk menjalankan keinginan Lan Qingling yang pertama. Ia ingin pergi menuju ke dapur dan mengambil pisau dapur untuk menyerang hantu tersebut. 

Ia yakin bahwa jika dilihat dari karakter buruk orang tersebut, ia tidak akan pernah disukai oleh orang lain selama hidupnya——kecuali orang-orang yang hanya melihat wajahnya. 

Ketika Yu Dai terlihat setuju, suasana hati Lan Qingling pun membaik. 

"Jangan tiba-tiba muncul atau tiba-tiba menghilang, itu menakutkan!" 

"Baiklah." 

"Jika ada seseorang yang datang untuk berkunjung, kamu harus bersembunyi dan jangan membuat ruangan menjadi dingin." 

"Baiklah." 

  ...

Yu Dai pun menyetujui segala permintaan Lan Qingling. Yu Dai merasa bukan ia yang tawar menawar dengan pria tersebut mengenai tempat dimana untuk tidur.

Kesepakatannya berhasil dibuat. Sedangkan untuk kejanggalan kecil, Yu Dai hanya bisa menggertakkan giginya——perbedaan kekuatannya terlalu besar dan ia tidak punya cara lain.

Ketika kesepakatannya sudah disepakati, Yu Dai melihat ke arah papan roh yang berada di atas meja teh. 

Bekas luka bakar yang ditinggalkan oleh matahari di sisi kiri papan roh masih terlihat, Yu Dai secara tak tersadarkan mengulurkan tangannya dan menyentuhnya. Perutnya terasa dingin, sama seperti kulitnya Lan Qingling. 

Lalu Yu Dai menatap lengan kiri Lan Qingling. 

Kemudian ia berkata dengan ragu-ragu, "Papan roh ini…dengan tubuhmu…." 

"Aku tidak punya tubuh." Jawab Lan Qingling, ada cahaya gelap di matanya. Lalu ia menatap Yu Dai dan berkata, "Kamu seharusnya sudah menebak bahwa tubuhku yang sebenarnya ada pada papan roh itu."

Yu Dai pun menjadi linglung lalu mengalihkan pandangannya dan mencibir dua kali. Ia bahkan memasukkan kukunya sebanyak dua kali pada luka bakar yang terdapat di papan roh, kemudian melihat reaksi Lan Qingling.

Lan Qingling menatapnya dengan tatapan bodoh.

Yu Dai pun menghentikan tindakannya dan berseru dengan tidak puas. "Itu semua merupakan kebohongan." Lan Qingling sepertinya tidak merasa sakit sama sekali. 

"Hei." Panggil Lan Qingling. "Apakah kamu pikir kalau orang lain bisa melukaiku seenaknya?" 

"Apa bagusnya bisa menyentuh dan melukai hantu?" Tanya Yu Dai lalu mengalihkan pandangannya, tetapi tidak begitu berhasil. Lalu ia menunjuk jendela dan berkata, "Jika aku membawa papan roh ini ke arah matahari…"

Nada suara Yu Dai terdengar sangat santai, gerakannya pun terlihat alami, tetapi ia merasa sangat gugup. 

Ia ingin menguji kelemahannya. 

"Apakah kamu bisa mengujinya?" Tanya Lan Qingling dengan nada yang dingin.

Tidak ada perubahan pada ekspresinya, akan tetapi Yu Dai sedang merasa linglung dan ia melihat niat untuk membunuh di matanya.

Setelah ia bernafas sejenak, ia kembali ke sofa lalu tertawa dan berkata, "Aku hanya penasaran saja, tetapi tidak bermaksud untuk melukaimu. Ngomong-ngomong, apakah cedera di tanganmu baik-baik saja? Apakah perlu diobati? Obat apa yang bisa aku gunakan? Aku bisa membelikannya untukmu." 

Lan Qingling menatapnya sejenak lalu ia menjauh karena tidak ingin terpesona dengan ekspresi Yu Dai yang polos dan murni.

"Aku ingin beristirahat di kamar tidurmu."