"Tidak perlu, sebenarnya aku baru saja ingin mengatakannya, tapi itu bukanlah masalah yang besar." Yu Dai kemudian melambaikan tangannya dan berkata, "Lebih baik istirahat saja, aku akan membaik dalam beberapa hari."
Setelah itu, ia akhirnya duduk. Lan Qingling justru tidak menanggapinya, dan telapak tangannya masih menutupi dahinya. Sentuhan hawa dingin dari telapak tangannya membuat Yu Dai merasa nyaman di musim panas ini.
Hanya saja terlalu dingin, jauh lebih dingin daripada suhu tubuhnya yang sebelumnya.
"Bagaimana keadaanmu?"
Lan Qingling menarik tangannya, lalu Yu Dai melihatnya dari ujung kepala hingga ujung kaki. Pandangannya terhadap Lan Qingling terhenti ketika ia melihat kaki kirinya.
Hari ini Lan Qingling mengenakan kemeja putih, celana panjang hitam dan sepatu kulit warna hitam. Dalam sekilas, ia terlihat agak kaku, tetapi sebenarnya cukup tampan.
Kemejanya terlihat putih bersih, celana panjangnya terlihat rapi tanpa lipatan. Sepatu kulitnya terlihat mengkilap, dan tubuhnya terlihat sempurna.
Namun, sekarang kemejanya terlihat berantakan——hal ini bisa dimengerti, tetapi mengapa sepatu sebelah kirinya mengeluarkan asap?
Meskipun penampilan sepatu kulit itu tidak berubah sama sekali, masih nampak berkilau, tetapi tidak mungkin mengeluarkan asap tanpa alasan.
Dan asap tersebut terlihat tidak asing.
"Apakah kakimu terluka?" Tiba-tiba Yu Dai juga teringat akan lengan kirinya yang juga mengeluarkan asap karena terluka. Hal itu membuat Yu Dai menjadi agak terkejut.
"Bukan masalah besar."
Nada bicaranya terdengar santai, kemudian Lan Qingling berdiri dengan anggun. Kemudian ia membungkukkan badannya untuk mengangkat Yu Dai. Ekspresinya nampak tenang dan tidak menunjukkan perubahan apapun.
Yu Dai perlahan-lahan menyentuh lengannya dan berdiri, tatapannya terpaku pada pria tersebut. Ia selalu merasa bahwa Lan Qingling seperti menahan sesuatu.
Poninya tampak tertempel di dahinya karena keringat di wajahnya. Lalu otot-otot lengannya mengencang——ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa ia kesakitan tanpa Yu Dai ketahui sebabnya.
Hal itu membuat Yu Dai merasa sedikit kesal. Apa yang terjadi dengan hantu ini? Yu Dai tidak akan menertawakannya jika ia berteriak kesakitan. Apakah ia perlu menahan diri sampai seperti itu?
Ia menahan pria tersebut lalu berkata sambil menatap Lan Qingling yang nampak terkejut. "Jangan menunggu, citra itu tidak sepenting tubuh. Kondisimu tampaknya tidak begitu baik. Aku akan membantumu beristirahat sekarang. Demi membalas perhatianmu padaku, aku akan mengizinkanmu untuk menggunakan tempat tidurku selama sehari."
Setelah itu, ia beranjak untuk membantu Lan Qingling menuju ke kamar tidur. Tetapi Lan Qingling masih tetap berdiri.
Yu Dai mengerutkan keningnya saat menatap mata pria tersebut.
Ia terkejut karena tatapannya yang dingin.
Ia tiba-tiba teringat dengan ucapan yang barusan saja ia katakan, tetapi tidak tahu apakah ucapannya ada yang menyinggung perasaan Lan Qingling atau tidak. Apakah hantu ini terlalu sensitif?
Yu Dai diam-diam mengejek Lan Qingling, lalu tiba-tiba ia sudah duduk di atas sofa tunggal yang berada di ruang tamu.
Lan Qingling berbaring di atas sofa panjang, lalu ia mengarahkan kepalanya kepada Yu Dai.
Sofa di ruang tamunya merupakan model yang sederhana. Di bagian tengah ruangan itu, terdapat sofa panjang, lalu terdapat sofa tunggal di kedua bagian ujungnya.
Tubuh Lan Qingling yang tinggi memenuhi sofa panjang, ia menaruh kakinya di atas sofa tunggal.
Yu Dai ingin memarahinya karena telah mengotori sofa. Namun sebelum ia berbicara, ia mendengarkan perkataan Lan Qingling. "Aku ingin beristirahat."
Ketika melihat wajahnya yang pucat bahkan nyaris terlihat transparan, Yu Dai pun mengurungkan niatnya untuk memarahinya.
Kemudian Lan Qingling menaruh kedua tangannya di atas perutnya, lalu memejamkan matanya. Sedetik kemudian ia terdiam bagaikan patung.
Yu Dai baru sadar bahwa papan roh yang ada di atas meja teh telah menghilang. Entah sejak kapan, tetapi ia tidak mengkhawatirkannya sama sekali.
Tiba-tiba ruang tamu menjadi sangat sunyi, hingga ia hanya bisa mendengarkan nafasnya.
Dengan tanpa tersadar, ia mengarahkan pandangannya pada wajah Lan Qingling. Mereka terlihat begitu berdekatan satu sama lain, hingga ia bisa mengulurkan tangannya untuk menyentuh kepala Lan Qingling.
Cuacanya sangat bagus, meskipun tertutup tirai. Ruang tamu masih terlihat cukup cerah, ia dapat melihat wajahnya Lan Qingling dengan jelas.
Sebenarnya Lan Qingling tidak begitu mirip dengan hantu, setidaknya tidak seperti hantu yang Yu Dai bayangkan.
Kecuali dari tidak ada nafas, suhu tubuh yang rendah, dan kemampuan khusus. Ia sebenarnya tidak begitu berbeda dengan orang lain.
Ia benar-benar bisa menyentuh Lan Qingling, gerakannya dan bahkan emosinya sangat hidup.
Yu Dai merasa bahwa ia tidak merasa takut dengan hantu lagi. Setidaknya di depan hantu yang bernama Lan Qingling.
Tak lama kemudian, Yu Dai tertidur di atas sofa dengan kepala miring.
Dalam dua hari terakhir, ia menerima pengkhianatan dari temannya sendiri. Lalu ia bertemu dengan hantu dan kepalanya terbentur. Ia pun merasa lelah secara fisik dan mental. Tak lama kemudian ia pun tertidur.
Nafasnya perlahan-lahan mulai menjadi tenang, lalu Lan Qingling yang berada di sofa panjang akhirnya terbangun.
Ia beranjak duduk, lalu menggerakkan kakinya. Setelah itu, ia menggulung lengan bajunya dan melihat lengan kirinya. Masih terlihat bekas luka bakar di situ, tetapi lebih kecil daripada yang sebelumnya.
Lan Qingling tidak mempedulikannya, ia hanya melihatnya sebentar dan menurunkan lengan bajunya lagi.
Kemudian ia mengangkat Yu Dai dan meletakkannya di atas sofa panjang dengan hati-hati. Kemudian ia menyelimuti Yu Dai dengan sebuah jas.
Yu Dai tertidur dengan sangat lelap.
Ketika ia melihat wajah Yu Dai yang tertidur, tatapan Lan Qingling menjadi tenang.
Namun ketika ia memasuki kamar tidur Yu Dai, ia merasa sakit karena cedera.
Saat itu ia berpikir bahwa, wanita ini sengaja membawanya ke kamar tidur, dan hendak membunuhnya dengan senjata ajaib di dalam kamar tidur.
Tetapi ketika Yu Dai mengulurkan tangannya untuk membantunya dalam bahaya, kecurigaan tersebut sedikit menghilang.
Mungkin secara kebetulan, ia tidak tahu bahwa ada sesuatu yang menyakitinya di dalam kamar tidurnya.
Sebenarnya, ketika ia membawa Yu Dai kembali ke kamarnya, ia samar-samar merasakan ada bahaya di kamar.
Setelah musim semi, energi di dalam tubuhnya banyak berubah. Sehingga ia tidak memiliki waktu untuk memikirkannya, lalu akhirnya Lan Qingling menggunakan taktik hantu untuk membawanya masuk ke dalam rumah.
Lan Qingling sangat ingin tidur di dalam kamar tidur, tetapi ia tidak yakin.
Ia tak menyangka bahwa kekuatan dari senjata ajaib tersebut di luar dugaannya.
Apakah ini semacam perbuatan untuk melukai diri sendiri dalam arti lain?
Jari-jarinya yang pucat dan ramping, salah menggambarkan sisi baik dari Yu Dai.
Tampaknya, wanita ini sulit dimengerti.
Kemudian ia terkekeh——lebih baik kamu menjadi wanitaku saya, itu lebih mudah. Namun Lan Qingling khawatir ia tidak bisa hidup untuk waktu yang lama.
Kemudian Yu Dai terbangun karena nada dering HP nya.
Ketika ia terbangun, ia tidak mengangkat telepon terlebih dahulu karena ia menyadari bahwa ia berada di atas sofa. Sebelumnya, jelas-jelas Lan Qingling yang berada di situ…
Lalu ia melihat ke sekeliling ruang tamu, di manakah bayangan Lan Qingling?
Yu Dai beranjak turun dari sofa dan melangkah menuju ke kamar tidur, tetapi ia juga tidak menemukan Lan Qingling.
Apakah ia sedang bersembunyi? Ia tiba-tiba muncul di pagi hari.
Yu Dai mencoba untuk memanggilnya beberapa kali, tetapi tidak ada tanggapan sama sekali.
"Sudahlah, benar-benar tidak sopan. Ia tidak pamit terlebih dahulu sebelum pergi." Ucap Yu Dai.