Setelah Qi Hongyun dan Qi Xiao pergi, wajah Tuan Li yang awalnya tampak lembut akhirnya berubah menjadi dingin. Di lantai dua, pria berbaju putih yang tampak acuh tak acuh tersebut membungkukkan tubuhnya dan menuangkan secangkir teh untuk Tuan Li.
"Tuan, ada perlu apa Tuan memanggilku?"
"Bakar kuburan bajingan itu! Dia telah membantu Tuan Ketiga Keluarga Lan untuk menghindar dari malapetaka, dan memindahkan petaka tersebut pada orang yang tidak bersalah, hingga hampir melukai Qi Xiao." Setelah Tuan Li mengutuk, ia terdiam sejenak lalu berkata lagi dengan suara yang dalam, "Setiap malapetaka pasti ada penyebabnya, karena ia bersedia untuk mengubah petaka tersebut, jadi biarkan dia sendiri yang menanggungnya! Beberapa tahun setelah Tuan You menghilang, bajingan ini semakin tak tertahankan! Aku tidak keberatan untuk melatihmu sekalipun Tuan You tidak ada!"
Pria berbaju putih tersebut diam-diam mendengarkan perkataan Tuan Li, lalu membungkukkan badannya dan berkata, "Aku mengerti."
Setelah Tuan Li berbicara, ia menegakkan tubuhnya dan menutupi alisnya dengan poninya yang lembut. Matanya yang berkilauan, tampak tenang. Jika dilihat dari tatapannya, ia berpikir jika dirinya merupakan orang lanjut usia yang dapat melihat dunia.
"Kamu telah menutup diri begitu lama dan baru kali ini muncul. Selain menjalankan tugas yang tadi aku sebutkan, kamu seharusnya ingat untuk berkomunikasi dengan orang lain dan berteman dengan beberapa orang——kamu lebih baik membicarakan hal ini dengan Istrimu…ah, aku belum selesai mengatakannya, dasar kamu bajingan!"
Pria berbaju putih tersebut tidak menggerakkan matanya, lalu ia membalikkan tubuhnya dan keluar.
…...
Kemudian Qi Xiao menelepon Song Ji, yang langsung diangkat dan tanpa menunda lagi, Song Ji langsung membicarakan apa yang terjadi sebelum Qi Xiao menelepon.
"Aku butuh bantuanmu untuk mendapatkan air embun bunga teratai Buddha." Ucap Song Ji dengan singkat, ia berusaha untuk menjelaskan arti dari air embun pada Qi Xiao.
"Apakah itu untuk menyembuhkanmu?" Tanya Qi Xiao yang sempat merasa ragu.
"Ya, itu benar." Jawab Song Ji dengan jujur.
"Baiklah, aku akan menyiapkannya untukmu sesegera mungkin." Qi Xiao dengan cepat menjawab. Ia saat ini berjalan menuju ke mobilnya, dan asistennya membukakan pintu mobil untuknya. Kemudian ia masuk ke dalam mobil dan merasa ragu, sebelum akhirnya ia berkata, "Bolehkah aku bertanya sebentar? Apakah Yu Dai yang memberitahumu tentang cara ini?"
"Ya, dia yang memberitahuku." Yu Dai menyebutkan hal ini sebelumnya, jadi ketika Song Ji memberitahu Qi Xiao secara langsung, Qi Xiao pun menjadi terdiam. Setelah itu Qi Xiao berkata, "Aku percaya dengannya."
Setelah Qi Xiao menutup telepon, ia memberitahu asistennya, "Ayo pergi ke restoran."
Qi Xiao membuka beberapa restoran cabang di Kota Hua, tetapi setiap kali Qi Xiao mengatakan kata "restoran" hanya ada satu makna, yaitu restoran yang Qi Xiao buka pertama kali, yang disebut sebagai Restoran Nomor Satu——yang juga merupakan restoran di mana semua hal aneh terjadi sebelumnya.
Asisten Qi Xiao melihat matahari terbenam di luar, ia tampak panik tetapi tetap menuruti perintah Qi Xiao untuk menuju ke Restoran Nomor Satu.
Kantor luas yang berada di lantai yang paling atas telah direnovasi, seakan musibah yang terjadi di sini hanyalah sebuah mimpi.
Kemudian Sekretaris melihat Qi Xiao datang, dan ia segera melapor pada Qi Xiao, "Bos, Tuan Kedua Keluarga He sudah tiba sepuluh menit yang lalu."
Qi Xiao menganggukkan kepalanya lalu ia menyuruh Asisten, Manajer, dan yang lainnya untuk pergi. Akhirnya Qi Xiao memasuki kantor sendirian dan langsung berjalan menuju ke ruangan pertemuan.
Di atas sofa kulit yang ada di ruangan pertemuan, ada He Ting yang mengenakan pakaian kulit, duduk dengan kaki yang dilipat. Ia terlihat serius menggunakan komputer tablet untuk mencari sesuatu. Ketika Qi Xiao masuk, He Ting mendongak dan menyampingkan sedikit dagunya lalu berkata, "Duduklah."
Ia bersikapnya seperti Bosnya Qi Xiao.
Lalu Qi Xiao duduk dan melihat ke arah komputer tablet yang dipegang oleh He Ting. Qi Xiao memperhatikan jika sebagian besar gambar yang berada di layar bisa digunakan sebagai gambar sampul film horor. Judul teksnya muncul kata-kata seperti hantu, energi 'Yin', dan mayat.
Ketika Qi Xiao melihatnya, ia akhirnya terkekeh dan berkata, "Apakah kamu percaya dengan apa yang ada di internet?"
"Ini merupakan unggahan mengenai kejadian aneh yang terjadi dalam kehidupan, yang ditunjukkan oleh para pengguna internet. Aku sebelumnya tidak mempercayainya, aku pikir kejadian aneh tersebut hanyalah ilusi mereka saja. Tetapi setelah aku mendengar apa yang kamu katakan padaku, aku pikir aku mulai berubah pikiran." Setelah He Ting berkata demikian, ia menutup halaman web dan menatap ke arah Qi Xiao. "Sekarang aku melihatnya lagi, dan aku akhirnya memiliki pandangan yang berbeda. Mungkin beberapa dari mereka merupakan omong kosong, tetapi ada beberapa yang bukan, itu benar-benar aneh."
He Ting menyandarkan seluruh tubuhnya di atas sofa, dan ia siap untuk mendengarkan. "Kamu bisa menceritakan pengalamanmu sendiri——ketika aku duduk di sini, aku merasa jika ruanganmu terasa lebih dingin daripada biasanya——ini tentu saja bukan hanya perasaanku saja."
Sebagai pemimpin dari tim militer khusus Negara Hua, He Ting memiliki kualitas mental yang bagus, dan hampir semua anggapannya bukan sekedar omong kosong, tapi merupakan sebuah fakta.
"Aku mengerti." Qi Xiao meminta orang-orang untuk membawa air yang mendidih, dan ia membuat dua cangkir teh sendiri. Gerakan Qi Xiao tampak sangat lembut dan anggun. Kemudian ia menceritakan kejadian menakutkan yang terjadi pada malam itu pada He Ting, sambil membuat teh.
Setelah He Ting mendengarkan perkataan Qi Xiao, He Ting menjadi terkejut lalu ia berkata, "jadi Song Ji saat itu datang untuk mencarimu, dan meminta bantuanmu untuk menghindari malapetaka itu?"
"Mungkin, tetapi belum tentu juga. Mungkin ia merasa khawatir saat itu. Menurut apa yang dikatakannya, sebelum hantu jahat tersebut mencari Lan Junhao, sulit baginya untuk memprediksi perubahan target serangan hantu jahat yang tiba-tiba." Qi Xiao merasa terkejut, lalu memberikan senyuman yang ringan untuk menanggapi perkataan He Ting.
"Aku sebenarnya tidak peduli apakah ia memiliki maksud tertentu atau tidak. Aku hanya peduli dengan hasilnya. Menurut hasilnya, aku merasa sangat puas." Qi Xiao mendorong cangkir tehnya ke arah He Ting dan berkata dengan perlahan, "Aku telah menemukan seorang musisi menjanjikan yang bisa diajak kerjasama, dan aku juga memiliki pandangan yang baru tentang dunia. Hal yang terpenting adalah, jika pandangan baru ini bisa memberikan aku suatu harapan——untuk menemukan kebenaran atas kejadian yang terjadi pada lima tahun yang lalu!"
He Ting tiba-tiba menjadi terkejut dan ia akhirnya menatap daun teh yang mengapung. Lalu ia berkata dengan suara yang terdengar gelisah, "Jika di dunia ini ada hantu, apakah Tuan Kedua Keluarga Lan merupakan salah satunya? Orang itu pasti akan membalas dendam atas musibah yang menimpa dirinya."
Lalu Qi Xiao berkata, "Seperti apa yang kamu katakan sebelumnya, aku bisa membantumu bertemu dengan presiden Klub Malam. Ia telah menolakku dua kali. Sebelum aku datang ke sini, aku membuat perjanjian lagi dengannya, dan kali ini ia menyetujuinya."
"Kapan kita bertemu dengannya?"
"Tiga hari lagi, di Ruangan Bel Angin."
Ruangan Bel Angin? Ekspresi He Ting langsung berubah saat mendengarnya. Kemudian ia berkata, "Apakah ada pihak lain yang meminta untuk bertemu di ruangan itu?"
"Baiklah. aku juga menyetujuinya."
He Ting sepertinya ingin marah, tetapi pada akhirnya ia menahan amarahnya lalu berkata, "Baiklah, kita lihat saja siapa yang ada di pihak lainnya! Jika ia sengaja mempermainkan kita, aku akan membuatnya menyesal!"
Ruangan Bel Angin merupakan ruangan yang khusus didirikan oleh Lan Qingling ketika restoran Qi Xiao dibangun. Ruangan Bel Angin hanya digunakan untuk melayani Lan Qingling atau teman yang diundang oleh Lan Qingling——Sebenarnya, kecuali Yu Dai yang saat itu bisa masuk ke ruangan tersebut, hanya tiga orang yang pernah memasuki Ruangan Bel Angin sebagai tamu yaitu Qi Xiao, Adiknya yang bernama Qi Yiyi, dan He Ting.
Jadi bagi Qi Xiao dan He Ting, Ruangan Bel Angin menjadi tempat yang istimewa setelah Lan Qingling tewas. Karena hal ini, mereka merasa sangat tertekan pada saat itu.
"Apakah kamu memiliki waktu tiga hari kedepan?" Tanya Qi Xiao.
"Ada." Lalu He Ting mengeluarkan HP nya dan mengirimkan pesan teks. "Sekarang aku sedang cuti, jadi tolong katakan pada mereka agar tidak berurusan denganku!"
"..." Qi Xiao tampak terdiam.
Mereka memutuskan untuk pergi tiga hari kemudian. Lalu He Ting mulai membicarakan tentang hantu dengan Qi Xiao.
"Jadi kamu dan Song Ji tidak tahu siapa yang menolong kalian?"
"Aku benar-benar tidak tahu." Masalah ini jelas-jelas membuat Qi Xiao bingung. Lalu ia mengerutkan sedikit alisnya dan mengingat kembali adegan berbahaya yang terjadi sebelum ia pingsan——cakar hantu jahat tersebut langsung menyerangnya… ia pikir ia akan mati.
"Tidak peduli siapapun yang melakukannya, aku akan menganggapnya sebagai penyelamatku." Ucap Qi Xiao. "Jika aku mengetahui siapa yang menyelamatkanku, aku akan membalas kebaikannya saat memiliki kesempatan."