Sekretaris itu akhirnya hanya terdiam dan menggelengkan kepalanya setelah ia sadar bahwa perkataannya itu sama sekali tidak ada artinya bagi si pria.
Dia tahu bahwa laki-laki itu sudah terjebak di dalam cinta yang bertepuk sebelah tangan.
Ia melihat ke arah perempuan yang berbaring di atas ranjang itu. Ia merasa selain memiliki wajah yang cantik, perempuan itu tidak memiliki keunggulan lainnya, karena itu tidak tidak bisa memahami kenapa para lelaki yang memiliki kedudukan tinggi di dunia bisa begitu terpikat dengan perempuan itu… termasuk calon presiden di masa depan negara X, Yi Chen.
Saat sekretaris itu mengingat kejadian berbahaya hari itu, ia tidak bisa menahan diri untuk gemetar.
Kejadian itu benar-benar sangat berbahaya.
Jika sampai terlambat sedikit saja maka bukan tidak mungkin Yi Chen saat itu akan terbakar di dalam lautan api.
Karena mereka saat itu berhasil pergi tepat sebelum ledakan terakhir terjadi.