Gu Anyao sudah sering berhasil memikat laki-laki jadi dia percaya dirinya juga akan berhasil memikat Qin Muchen.
Terlebih lagi untuk akhirnya dapat bertemu dengan Qin Muchen dia sudah menghabiskan banyak waktu.
Jadi Gu Anyao bicara dengan menggunakan suara yang sangat lembut dan memikat.
Qin Muchen malah tertawa dingin. Dia mengambil segelas anggur merah lalu duduk di sofa dengan arogan dan membiarkan Gu Anyao menyentuh tubuhnya dan meminum anggur merah tanpa mempedulikannya.
Rasa pahit dan manis anggur merah itu membuat Qin Muchen langsung melihat ke arah botol anggur merah itu.
Kemudian dia dengan cepat mengulurkan tangannya.
Tiba-tiba saja Gu Anayao merasakan pergelangan tangannya sakit lalu detik setelahnya tubuhnya terlempar ke dinding lalu terjatuh.
"Ah!"
Gu Anyao berteriak kesakitan.
Benturan itu membuat dadanya kesakitan seperti ada yang menghantam paru-parunya.