Gu Shinian tidak ingat kejadian tiga tahun lalu.
Dia sudah melupakan semuanya.
...
Gu Shinian mencari keberadaan Qin Muchen dari satu ruangan ke ruangan lainnya, Benar-benar satu per satu. Beberapa orang di sana sedang ada urusan bisnis di sana, dan karenanya ada orang yang sampai menyiram Gu Shinian dengan segelas air karena merasa terganggu.
Satu, dua ... tak terhitung sudah berapa langkah yang dia ambil untuk mencari Qin Muchen.
Dan akhirnya, dia menemukannya.
Namun, ketika dia membuka pintu, dia terlihat begitu canggung. Semua orang di ruangan itu merasa terkejut dengan kemunculannya yang secara tiba-tiba itu. Dan karenanya, semua pasang mata menatap ke arah Gu Shinian. Gu Shinian yang merasa sedang diawasi pun tak berdaya dan ingin sekali pergi dari ruangan itu. Tetapi dia ingat apa yang harus dia lakukan dan bergegas masuk ke ruangan.
Dia mengangkat wajahnya dan menatap ke arah pria yang sedang duduk tenang sambil menegak bir. Fitur wajahnya yang tegas, alisnya yang tipis dan indah, dan matanya yang hitam pekat itu terlihat begitu dingin sedingin es. Hidungnya mancung dan bibirnya yang merah pucat terkatup rapat. Auranya menggambarkannya sebagai sosok pria yang sulit diprediksi.
Dalam setelan jas berwarna putih dan celana panjang hitam, pesonanya begitu memancar, ditambah dengan kemejanya yang setengah terbuka.
Gu Shinian menggigit bibirnya dan berteriak dengan kencang, "Qin Muchen, aku ada urusan denganmu."
Selain Jing Yu, beberapa orang lainnya juga terkejut mendengarnya. Wanita ini beraninya memanggil nama Qin Muchen!
"Mencariku?"
Mata pria yang duduk di sofa melebar, suaranya begitu pelan seperti berbisik, tetapi dengan nada kasar, "Nona, aku tidak kenal denganmu."
Wajah Gu Shinian tersipu malu, tapi dia sangat marah sehingga dia meluapkan kemarahannya.
Tidak kenal?
Jika kamu tidak kenal denganku, mengapa kau menghancurkan Keluarga Gu dan melakukan hal buruk terhadap mereka.
Qin Muchen, apa yang kau lakukan!
Qin Muchen berbicara langsung pada wanita ini, dan beberapa wanita di ruangan bersiap untuk menyerang Gu Shinian.
"Siapa kamu? Apakah kamu datang untuk mencari Tuan Mu?"
"Ada begitu banyak wanita yang mencari Tuan Mu. Kau harus antri. Apakah kau tak tahu aturan?"
"Wanita seperti dirimu masih berani datang untuk mencari Tuan Mu?"
"Sayangnya, Tuan Mu tidak membutuhkanmu."
Jing Yu tersenyum sinis.
Ah, wanita … Mereka memiliki sebutan lain, yaitu sebagai seorang pencemburu.
Gu Shinian adalah wanita yang sangat menarik. Dia memiliki karakter yang begitu menakjubkan! Tapi sayangnya, di mata para wanita, Gu Shinian adalah sosok wanita yang tak berharga.
Setelah tertawa puas, Jing Yu mendorong pria yang ada di sampingnya, "Ah, kau benar-benar tidak peduli. Jika kau terus seperti ini, maka itu akan memicu pertengkaran nantinya."
Qin Muchen sangat ingin melihat kelanjutan dari pertengkaran itu. Qin Muchen meletakkan gelas birnya. Ia memberi peringatan dengan suara yang terdengar tidak berat dan tidak rendah, " Jing Yu."
"Lupakan."
Jing Yu segera melambaikan tangannya, "Aku tak perlu berbicara lagi, ya?"
Gu Shinian dikelilingi oleh beberapa wanita. Dia tidak sedikit pun merasa takut. Dia hanya fokus menatap Qin Muchen dan berbicara dengan keras kepala," Tentang penawaranmu beberapa waktu lalu …. Aku menyetujuinya."
"Apa itu?"
Qin Muchen bertanya dengan santai, seolah-olah tidak tahu apa yang Gu Shinian bicarakan. Wajah Gu Shinian menegang. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu mengulang perkataannya dengan terbata-bata, "Bukannya, kau ingin aku menjual diriku padamu ketika … h..a..m..i..l ... aku sekarang setuju."
"Wanita hamil", Gu Shinian tidak memiliki keberanian untuk menyuarakan dua kata ini. Suara di belakangnya semakin lama semakin lirih. Qin Muchen kembali meneguk bir dan dia terlihat sangat terlihat seksi dan memukau di ruangan yang hening itu.
"Oh, aku pernah mengatakannya."
"Sayangnya, aku sekarang tidak membutuhkannya ."