Shen Liunian menatap darah yang mengalir sambil mengatakan, "Bukankah kamu ingin memiliki anak dariku? Baik, aku akan memberikannya sekarang!"
Terdengar suara celana robek.
Wajah Tong Yue pucat pasi, tubuhnya menahan rasa sakit, dan bertanya pada Shen Liunian: "Kamu mau apa?"
Kemudian Shen Liunian bertanya balik, "Aku mau apa? Lihatlah, aku sedang memberikanmu seorang anak dariku!"
Shen Liunian memaksa Tong Yue. Kedua tangannya mencengkram Tong Yue kuat-kuat.
"Jangan! Aku bisa mengalami pendarahan. Kamu tidak boleh…. Tidak boleh…!" kata Tong Yue sambil menangis dan seluruh tubuhnya gemetar.
Tak ada iba dari Shen Liunian, melainkan senyuman yang datar.
"..."
Tong Yue menggertakan giginya; alisnya mengerut; dan air matanya terus mengalir. Sementara itu, Shen Liunian hanya menekan wajah indah Tong Yue.
"Bukankah kamu menginginkan anak dariku? Aku akan memberikan anak untukmu sekarang!" kata Shen Liunian sambil tangannya mencengkram tubuh Tong Yue. Keringat pun membasahi seluruh wajahnya.
"Sakit …. Sangat sakit.." Tong Yue memohon agar ia dilepaskan karena rasa sakit di rahimnya semakin parah.
Darah segar Tong Yue membanjiri pahanya dan menodai kain putih kasur Ruang Operasi.
Darah yang mengalir deras itu tidak membuat Shen Liunian iba, melainkan membuat dirinya tetap meneruskan keinginannya.
"Turunlah ke bawah!" perintah Shen Liunian sambil menarik lengan Tong Yue. Shen Liunian tetap memaksa Tong Yue agar berbaring di atas lantai.
"Shen Liunian, aku masih sakit!"
Air mata Tong Yue hampir kering. Sekujur tubuhnya merasakan sakit yang bukan main, tapi lubuk hatinya melebihi rasa sakit itu.
"Ayo, cepat berbaring di sini!" kata Shen Liunian sambil menarik tubuh Tong Yue tanpa kelembutan sedikit pun.
"Tidak…" tegas Tong Yue. Dirinya masih memilih untuk tetap di atas kasur operasi.
Kedua kaki Tong Yue yang tadinya gemetar dan menahan agar tidak tergerak dari kasur, akhirnya kalah oleh paksaan Shen Liunian.
"Berdirilah yang benar!"
Shen Liunian memeluknya dan sesekali tangannya mencoba untuk mencekik leher Tong Yue.
Tong Yue terpaksa harus menerima siksaan berulang-ulang, padahal tubuhnya sendiri masih harus menahan rasa sakit karena baru saja selesai dioperasi. Saat ini pun, semua peristiwa yang ada di taman kampus kembali muncul dalam pikiran Tong Yue.
Tong Yue adalah seorang dosen, sedangkan Shen Liunian adalah sponsor kampus sekaligus seniornya. Tong Yue telah mencintai Shen Liunian selama sembilan tahun, dan pada tahun yang kesepuluh, barulah Tong Yue menikah dengannya.
Setelah menikah dengan Shen Liunian, Tong Yue tidak mendapat kehangatan, melainkan kekerasan dan kebengisan di setiap harinya. Tong Yue tahu bahwa yang dicintai oleh Shen Liunian adalah Xu Qing Qing, mahasiswinya di kampus, dan orang yang mendapatkan sponsor dari suaminya selama enam tahun.
Menit demi menit berlalu… Dan Tong Yue tidak tahu sudah berapa lama ia mengalami penyiksaan ini.
Selesai menyiksa dan menyetubuhi Tong Yue secara paksa, Shen Liunian kembali mengenakan celananya; mengencangkan ikat pinggangnya, memakai kembali sepatu kulitnya, dan berbalik badan, bersiap untuk meninggalkan Tong Yue sendiri.
Tong Yue berbaring di lantai dengan tubuh yang lemas, dan banyak darah segar yang membanjiri pahanya.
Sebelum Shen Liunian pergi, dia sempat berkata: "Apa yang telah kamu lakukan pada Xu Qing Qing harus kamu bayar seribu kali lipat. Camkan itu!"
Tong Yue hanya bisa berbaring di atas lantai. Sedikit-sedikit ia berupaya mengangkat kepalanya, lalu melihat pria itu, suaminya sendiri, pergi menjauh darinya. Penglihatannya pudar dan akhirnya Tong Yue pingsan.