Li Liunian menyentuh wajah Tong Yue yang lembut dan bisa merasakan bahwa wajah itu sedang tersenyum.
Tong Yue memang mengizinkan Li Luinian menyentuh wajahnya. Saat ini ia hanya duduk dan merasakan bagaimana sentuhan jari-jemari Li Liunian penuh kehangatan.
Sentuhan jari-jemari Li Liunian terhenti di bibir Tong Yue. Terlihat sekali bahwa Li Liunian ingin mencium bibir Tong Yue. Tong Yue sendiri melihat gerak-gerik itu dan juga mengerti apa yang sedang diinginkan oleh Li Liunian. Tong Yue hanya diam, sedikit pun tak menghentikan keinginan Li Liunian.
Sentuhan bibir Li Liunian sangat hangat ketika mencium bibir Tong Yue. Li Liunian menciumnya dengan sangat lembut dan juga secara perlahan. Debar jantungnya bergerak sangat cepat. Inilah kali pertama dia mencium seorang wanita.
Li Liunian semula mengira bahwa dia tidak akan bisa merasakan ciuman wanita selamanya karena dia tidak bisa melihat. Ternyata di malam ini, ia akhirnya tahu bagaimana merasakan ciuman, apalagi mencium wanita yang dia cinta selama ini.
Pada saat ini pula, wajah Tong Yue memerah, ia akhirnya mendapatkan kelembutan dari seorang laki-laki. Mendapatkan kelembutan laki-laki seperti ini ketika bersama Shen Liunian adalah kemustahilan.
Setelah berciuman selama beberapa saat, keduanya saling memberi senyuman terindah mereka.
"Xiao Yue…" Li Liunian mengawali pembicaraan yang terjeda.
Mendengar Li Liunian memanggilnya, Tong Yue terkejut tapi juga merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Tong Yue kemudian memegang tangan Li Liunian. Katanya sambil tersenyum manis, "Ya, aku ada di sini dan akan menemanimu."
——————————————
Setelah malam ini.
Li Liunian sering pergi ke kampus untuk mencari Tong Yue dan mengajaknya makan bersama.
Saat ini mereka terlihat seperti orang yang sedang memadu kasih. Namun, orang-orang di kampus itu mencibir bahwa Tong Yue berpacaran dengan orang buta.
Tong Yue tidak peduli dengan cibiran dan gosip-gosip yang tidak berguna. Tak lama setelah itu, dia mengundurkan diri dari kampus karena sudah berjanji untuk menemani Li Liunian pergi ke Amerika Serikat dalam rangka mengobati kedua mata Li Liunian.
Tong Yue juga sangat berharap, ketika Li Liunian membuka kedua matanya, maka dialah orang pertama yang harus dilihat oleh Li Liunian.
Sehari sebelum berangkat ke Amerika Serikat, Tong Yue menemani Li Liunian pergi ke Mall. Mereka berjalan berdekatan dan sambil bergandengan tangan. Di Mall ini mereka juga makan bersama. Pasangan baru ini benar-benar terlihat romantis.
Sepulang dari Mall, Li Liunian mengantar Tong Yue, sampai di bawah Gedung asrama kampus saja.
"Ah Nian, aku sudah sampai. Sampai jumpa besok di Bandara, ya!"
"Sampai jumpa besok!"
Saat Tong Yue hendak berbalik badan dan masuk ke Gedung, Li Liunian berteriak. "Xiao Yue, terima kasih, di kehidupan ini aku bisa bersamamu dan aku sangat bahagia."
Tong Yue pun membalasnya: "Ya, aku juga!"
Saat Tong Yue tiba di kamar asramanya, dia menyiapkan dan merapikan barang-barang yang harus dibawa ke Amerika serikat.
Tidak lama kemudian, terdengar suara ketukan pintu dan pada saat ini muncul pula rasa takut dalam jiwa Tong Yue. Ia takut kalau yang datang adalah Shen Liunian.
Di luar pintu terdengar suara orang memanggil, "Tong Yue, cepat buka pintunya!"
Benar saja…. Itu suara Shen Liunian.
Shen Liunian lanjut memanggil, agak keras suaranya kali ini: "Ayo buka pintunya!" Kumohon hari ini kamu bisa menjelaskan semuanya!"
Tong Yue sendiri juga tidak berniat untuk membuka pintu. Dari dalam kamar ia membalas: "Tuan Shen, silahkan pulang. Cukup sudah, aku tak ingin lagi bersamamu. Lagipula, aku sudah berpacaran dengan Ah Nian dan aku tidak akan meninggalkan pria itu."
Shen Liunian merasa pedih hati. Katanya sambil terdengar sedih, "Ternyata aku sudah terlambat, kamu juga sudah berubah!"
"Shen Liunian, kamu memang sudah terlambat! Dulu aku membutuhkanmu, aku juga memberi kesempatan untukmu, tapi kamu ke mana? Kamu datang hari ini, tepat ketika semuanya sudah terlambat!" jawab Tong Yue sinis.