"Saya akan meletakkan cek itu di sini," kata Nyonya Li sambil berdiri dan menatap Tong Yue.
Tong Yue melemparkan cek tersebut di lantai hingga membuat Nyonya Li menunduk dan melihat kembali cek yang ada di sebelah kakinya. Raut wajahnya langsung berubah. Lagi-lagi dia bicara, "Kamu rupanya tidak mengerti apa maksudku."
"Nyonya Li, saya akan menikah dengan Ah Nian atau tidak, ini adalah urusan takdir, dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan uang," tegas Tong Yue.
Nyonya Li berbalik badan dan membalas, "Kamu sangat berani, tapi keberanianmu hanyalah kepura-puraan di mata saya."
Selepas mengatakan hal itu, Nyonya Li pergi meninggalkan asrama. Tapi di saat yang berdekatan ini Shen Liunian muncul dan tertawa, tepatnya ketika Tong Yue ingin menutup pintu kamar asramanya.
Tertawa Shen Liunian diiringi dengan pertanyaan menjengkelkan, "Bagaimana perasaanmu sekarang, ketika tahu bahwa Nyonya Li tidak akan mengizinkan anaknya menikah dengan kamu."
Tong Yue menatap tajam Shen Liunian. "Apakah kamu yang memberitahu semuanya kepada Nyonya Li?"
Tanpa rasa malu Shen Liunian langsung menjawabnya. "Benar sekali! Tong Yue, aku ingin memberitahumu: meski si buta itu mencintaimu, dia tetaplah anak dari keluarga Li, dan dia tidak akan meninggalkan orangtuanya hanya demi hidup bersamamu!"
"Apa yang membuatmu begitu yakin?" tanya Tong Yue balik.
Shen Liunian menjelaskannya pelan-pelan: "Jadi, dalam keluarga Li ada dua kakak-beradik. Kakaknya adalah laki-laki yang dilahirkan dari ibu yang berbeda dengan si Buta. Sementara, Tuan Li, ayah dua anak itu, lebih sayang pada anak pertamanya. Dengan begitu, pacar barumu harus mengikuti jodoh yang dipilihkan oleh keluarga Li, jika tidak, dia tidak akan mendapatkan warisan. Tentu saja, ibu dari si Buta tidak akan membiarkan hal itu terjadi."
Tong Yue mendengarnya baik-baik, tapi setelahnya ia hanya bisa terdiam. Selama ini ia juga tidak pernah mengorek latar belakang keluarga besar Ah Nian.
Shen Liunian lanjut berkata seraya membanggakan dirinya, "Sementara, aku sangat berbeda dengan si Buta itu. Aku adalah satu-satunya pewaris Keluarga Shen, jadi siapa saja yang aku nikahi nanti, ibuku akan menyetujuinya."
Shen Liunian melanjutkan kata-katanya, "Tong Yue, berhentilah marah padaku. Ayolah kita hidup bersama lagi, dan jangan ikut pergi ke Amerika dengan si Buta itu. Sebenarnya, kamu tidak perlu mengurus hal-hal yang tidak penting seperti itu."
Tong Yue tertegun sejenak ketika mendengarkan ucapan Shen Liunian. Seketika ia membalas, "Kamu yang seharusnya berhenti mencariku!" Pintu langsung ditutup dengan kuat oleh Tong Yue dan membiarkan Shen Liunian berada di luar.
Shen Liunian berdiri di luar dengan raut wajah yang memerah.
————-
Esok hari, di Bandara.
Tong Yue menyeret kopernya di Bandara dan dari kejauhan bisa melihat Li Liunian yang memakai baju hitam dan kacamata hitam.
"Ah Nian!" Teriak Tong Yue sambil berlari.
Mendengar teriakan itu membuat jiwa Li Liunian bahagia. Sesampainya di hadapan Li Liunian Tong Yue berkata: "Ah Nian, maaf, aku terlambat," kemudian memeluk Li Liunian.
"Xiao Yue, aku kira kamu tidak datang. Tadi, aku merasa sangat takut~"
Tong Yue tersenyum dalam pelukan Li Liunian. "Hari ini aku menepati janjiku."
Li Liunian memeluk Tong Yue dalam waktu yang cukup lama.
"Aku merasa sangat senang karena kamu bisa menemani aku operasi dan aku merasa sangat percaya diri sekarang."
"Kamu harus percaya diri. Mari kita menunggu di ruang tunggu."
Li Liunian kemudian menarik tangan Tong Yue dan melakukan boarding.