Chereads / Kenangan Terindah / Chapter 43 - Mengapa Tiba-Tiba Menyeringai?

Chapter 43 - Mengapa Tiba-Tiba Menyeringai?

Rong Linyi mendongak dan memotong sesumbar wanita itu, "Kau memang tidak kotor, tapi kurang ajar."

"Aku sungguh ingin menyiramkan wine ini ke wajahmu!" Wanita itu segera mengambil gelas wine di atas meja dan bersiap untuk menyiram Rong Linyi. "Aku ingin tahu apakah wajah sensitifmu akan leleh oleh segelas wine ini!"

Rong Linyi menyipitkan mata berbahayanya, "Rong Xuelong, berani-beraninya kau mau menyiramkan wine itu padaku!"

Selama ini, hanya Su Xiaoyunlah yang pernah menyiram atau menumpahkan sesuatu padanya.

Orang lain, bahkan saudara perempuannya sendiri saja tidak pernah melakukannya. Dan apabila itu terjadi, hal itu tidak akan pernah dimaafkan!

"Mereka sudah seperti ini sejak mereka masih kecil, sulit mengerti satu sama lain." Nyonya Rong yang sedang berhadapan dengan Rong Linyi tersenyum pada Cheng Tingxue yang berada di sampingnya.

Cheng Tingxue menjawab dengan lirih, "Saya selalu ingin punya hubungan kakak-adik seperti itu sejak saya masih kecil, tapi saya adalah anak tunggal sehingga saya tidak bisa melakukan seperti itu dengan kakak atau adik saya.

Hari ini Cheng Tingxue mengenakan gaun seputih salju, namun pakaian itu tidak ada hubungannya dengan makan malamnya waktu itu.

Keluarga Rong tidak tahu bahwa mereka akan dimanfaatkan oleh kebusukan Cheng Tingxue yang sengaja di sembunyikan di balik penampilannya.

Cheng Tingxue bahkan tidak berani memberitahukan pada nyonya Rong, tetapi setelah Cheng Tingxue kembali, dia merasa sedih dan membuang semua pakaiannya yang glamor dan seksi itu.

Kegembiraan yang diberikan Su Xiaoyun kepada Rong Linyi pada malam itu membuatnya percaya bahwa Rong Linyi menyukai gadis yang simpel dan cantik itu, sehingga saat ini dia harus terlihat sebagai gadis yang baik dan suci agar bisa menikah dengan keluarga Rong.

Namun, Cheng Tingxue tidak mengetahui, jika kesucian itu berasal dari dalam seseorang itu sendiri dan pakaian yang bagus hanya membuat batin Cheng Tingxue menjadi lebih kotor.

Malam ini, Rong Linyi akan pergi ke perjamuan saudara perempuannya sendiri, Rong Xuelong, yang baru saja kembali ke Cina dan memang benar bahwa Rong Xuelong dan ibunya sudah tidak pernah bertemu satu sama lain untuk waktu yang lama.

Tanpa diduga, ibu Rong Linyi benar-benar membawa Cheng Tingxue, seorang wanita yang menjijikkan.

Dari saat Rong Linyi duduk, dia tidak pernah menyentuh sumpitnya dan juga tidak melihat Cheng Tingxue. Dia hanya menundukkan kepalanya sambil memainkan ponselnya ...

... Jiang Tong melaporkan kepada Rong Linyi di mana Su Xiaoyun berada.

Rong Linyi mengetahui bahwa Su Xiaoyun berlari untuk mewawancarai dirinya, seketika itu Rong Linyi tak sadar bahwa dia tersenyum gembira.

Meskipun Su Xiaoyun telah marah karena perjanjian itu, namun sekarang dia merasa senang setelah mendengar kata-kata Jiang Tong tadi.

Ketidaknyamanan Rong Linyi karena dia tidak mau bekerja sama telah dicairkan oleh waktu.

Akhirnya Rong Linyi membalas pesan singkat kepada Jiang Tong:

Rong Linyi tidak sabar untuk kembali dan makan malam dengan Su Xiaoyun.

Memang, mereka berdua sempat bertengkar, tetapi Rong Linyi sudah tidak mempermasalahkan hal itu.

Lagi pula, Rong Linyi masih punya waktu.

Meskipun Su Xiaoyun telah menyelamatkannya dengan gangguan ingatannya itu, namun pada kenyataannya, "serigala" yang sebenarnya itu masih menatapnya.

Rong Linyi percaya bahwa dia akan putus asa dan akan bergantung pada dirinya ...

Seperti saat di rumah sakit, saat Su Xiaoyun menabrak lengannya untuk pertama kalinya.

"Apa yang membuatmu begitu senang?" Tiba-tiba Rong Xuelong datang, "aku tidak ingin melihat kau tiba-tiba menyelundupkan orang di belakang punggung kita,apakah aku benar?"

Wajah Rong Linyi dingin selama beberapa saat. Dia meletakkan ponselnya dan berkata, "Kamu juga biasanya membawa orang luar yang aku tidak kenal, jadi, apakah kau sedang menyembunyikan sesuatu?"

"Oh! Apa katamu?" Rong Xuelong mengangkat tangannya dan hampir menampar Rong Linyi. Tangannya akan menyentuhnya, tetapi Rong Linyi membalikkan tangannya kembali. Dia berkata kepada ibu Rong, "Bu, kakakku tampaknya mulai tahu bagaimana cara menggertak orang lain!"