Galena membereskan buku pelajarannya dengan tenang. Penambahan materi hari terakhir sudah selesai. Ujian Nasional sudah di depan mata, tapi bukan soal ujian yang Galena khawatirkan. Tapi yang Galena khawatirkan adalah tentang kepergian Vano.
Vano menyentuh pundak Galena. "Na, ayo pulang." ajak Vano yang sudah menggendong ransel hitamnya bersiap untuk pulang.
Diam-diam Galena menghelakan napasnya. "Lo pulang sekolah gak ada acara kan? Bisa temenin makan dulu sebentar?" pinta Galena.
Vano tersenyum dan mengangguk. "Why not? Gue sekarang punya banyak waktu senggang kok sama lo," Vano meraih tangan Galena dan menggenggamnya penuh perasaan, kemudian membawanya pergi keluar kelas.
***