Meskipun jarum pendek jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi, namun hari ini Vano masih bergelung dibawah selimutnya. Dari hari ke hari, Vano merasa dirinya dengan kasur semakin klop dan kompak macam bilor. Tak bisa dipisahkan.
Ponsel Vano berdering, Vano mengerang. Kesal karena ponselnya berdering dan mengganggu tidurnya. Tanpa melihat dari siapa panggilan tersebut, Vano langsung mengangkatnya. "Halo?"
{Gila lo Sarpuah!} rutuk seseorang dari sebrang sana.
Terkejut karena tiba-tiba mendapat umpatan, Vano sedikit menjauhi ponselnya untuk melihat siapa yang telah pagi-pagi mengajaknya ribut seperti ini.
"Anjir lo Samuel. Gue kira orang salah sambung. Orang mah telepon tuh salam, atau ngucapin selamat pagi gitu." Nasehat Vano, seketika kantuknya hilang seketika karena Samuel.
{Sàwàddee kráb.} ujar Samuel dibuat sesopan mungkin.