"I got you, Mensa."
Mensa memekik terkejut saat itu juga. Suara teriakan Mensa mengundang banyak pasang mata, apa lagi sekarang sudah waktunya untuk istirahat yang artinya banyak siswa yang sudah keluar dari kelas.
"Mensa, calmdown. Ini gue Sean," Sean segera membungkam mulut Mensa agar semakin tidak mengundang perhatian.
Mensa menatap Sean dari atas ke bawah, memastikan bahwa seseorang yang ada di hadapannya ini adalah Sean yang sesungguhnya. Napas Mensa masih terengah-engah saking lelahnya berlarian kesana kemari sejak pagi.
Menyadari Mensa sudah lelah, Sean menggandeng tangan Mensa dan membawanya pergi menuju tempat tidak ramai yaitu ruang kesehatan. Mensa mendengus selama mereka menaiki lift yang kini sudah diperbaiki seolah tadi pagi lift itu rusak hanya untuk dipersembahkan kepada Mensa.
"Tadi pagi gue mau pakai lift aja tulisannya rusak. Giliran lo yang mau naik aja lift nya udah bener," gerutu Mensa.