"Anj*****ng!!" teriak Jaeta langsung berdiri dan berlari menarik Tian untuk segera melepaskan Anala dan sebuah pukulan mendarat tepat di wajah yang membuat Tian langsung tersungkur dengan darah di sudut bibirnya.
"Bangsat!!" Jaeta terus memaki sambil terus melawan saat dirinya sudah ditahan oleh dua orang berbadan kekar agar tidak memukuli dan menghabisi Tian.
Tian masih duduk sambil mengusap darah disudut bibirnya sambil terkekeh, "lihat, ternyata mudah sekali nyiksa lo. Gua gak perlu menyakiti Anala bukan?"
"Aaaaaarrrrggghh!!!" Jaeta sudah tidak bisa menahan kekesalannya melihat wajah menyebalkan Tian, terlebih saat ia beralih melihat Anala yang sedari tadi enggan ia lihat karena akan membuatnya tertekan. Hati Jaeta terasa sangat sakit karena mendapati gadis itu tertunduk sambil menahan air mata.