"Apa?"
"Aku bersyukur kamu tidak apa-apa, seandainya tadi aku terlambat beberapa detik saja, aku tidak tahu apa yang akan terjadi padamu. Maafin aku ya karena kamu jadi ketakutan."
Anala tidak lagi bisa menahan tangisnya karena perasaannya yang campur aduk, Jaeta sungguh akan membuatnya gila dengan berbagai perasaan ini.
"Aku nggak tahu mau bilang apa, aku sayang banget sama kamu Jae. Aku juga ga mau lihat kamu terluka. Lihat keadaan kamu sekarang karena aku, bikin aku serasa akan gila."
"Udah udah, aku baik-baik aja kan? Aku juga sayang banget kamu." Jaeta membawa Anala yang menangis terisak-isak kembali kedalam pelukannya sambil tersenyum.
Anala memeluk Jaeta dengan sangat erat seolah tidak akan melepaskannya sama sekali.
"Ya ampun jarang banget ya dipeluk sama Anala sampai segininya. Ternyata harus nunggu kayak begini dulu." kelakar Jaeta sambil balas memeluk Anala dengan hangat.
