Anala duduk sendirian diluar ruangan menunggu Jaeta yang tengah ditangani dokter. Nyatanya lemparan batu tadi memang mengenai kepala Jaeta bagian kanan dan mengakibatkatkan luka robek yang mesti dijahit oleh dokter. Anala tadinya bisa menemani Jaeta untuk menjalani operasi kecil itu, tapi entah kenapa rasanya ia takut sekali dan salah seorang perawat menyarankan Anala untuk menunggu saja diluar sambil menenangkan diri karena Anala sendiri tampaknya masih dalam keadaan shock dan panik.
"Mbak, dokter udah selesai nanganin Mas Jaeta, Mbak udah bisa masuk kok." Salah satu perawat kembali menghampiri Anala.
Anala mengangguk dan tersenyum kecil lalu sesegera mungkin menemui Jaeta.
Saat ia masuk, ia mendapati Jaeta masih dalam posisi berbaring.
"Jaeta, kamu udah ga papa? Masih sakit?" tanya Anala langsung mengambil posisi disebelah Jaeta.
Jaeta tidak langsung menjawab, ia tampak mengerutkan dahinya sambil mengusap kepalanya sekilas.