"Udah capek dandan cantik gini malah dianggurin aja, dilirik enggak, digandeng apa lagi." Anala berlagak bicara sendiri melihat kearah lain karena Jaeta yang berjalan disebelahnya tampak lebih suka menatap lantai.
"Ya ampun, ga enak sama mama kamu." Jaeta tersadar dan melirik ke belakang, mereka baru saja pamit, bahkan keluar pintu rumah saja belum.
Anala tertawa bodoh, "bener juga ya?"
Jaeta geleng-geleng kepala melirik gadis yang memang cantik disampingnya ini.
"Eh, bawa mobil siapa?" Anala terkejut melihat sebuah mobil hitam terparkir dihalaman rumahnya.
"Mobil aku."
"Ah masa?"
"Iya, ga percaya?"
"Uuuuu, bapak CEO dah kaya sekarang, dah bisa beli mobil baru..." goda Anala memperhatikan detail mobil yang akan ia naiki.
"Eh tapi tunggu!" Anala tersadar tiba-tiba yang membuat Jaeta yang tadinya hendak membuka pintu mobil menjadi diam ditempat.
"Bohong ya?" lanjut Anala dengan sorotan mata tajam.
