"Nala pagi ini mau ke butik?" tanya Zizi saat semuanya sedang berkumpul di meja makan untuk sarapan.
"Iya ma,"
"Nggak mau istirahat dulu? Kan baru kemaren sore nyampai sini, malamnya juga pergi lagi."
Anala hanya tersenyum sambil menyendokkan nasi goreng buatan mamanya ke dalam mulut.
"Vin, kamu masih lama mau numpang disini?" Raka ikut mengikuti gaya bicara isterinya yang malah terkesan meledek ke arah keponakannya itu.
"Biasa aja dong paman nanya nya, nggak betah banget aku disini," balas Arvin kesal.
"Kelamaan disini kamu ngehabisin beras."
"Ih mas, ngomong apa sih?" Zizi memperingatkan suaminya itu.
"Marahin tuh ma, paman mah suka gitu sama aku," Arvin merasa menang dibela oleh Zizi yang membuat Anala dan Kenzi ikut terkekeh melihatnya.
"Kita harus peringatkan Arvin ini, dia nginap disini karena mau ngehindarin Maurin dan Yuda yang nyuruh dia buruan nikah. Niatnya udah nggak bagus." Raka membuka kedok Arvin.