"Anala...," Talya langsung memanggil nama Anala yang baru saja tersadar setelah beberapa lama pingsan.
Anala mengerutkan dahinya sambil memegang kepalanya yang terasa agak berat, dia berusaha duduk.
"Pelan-pelan Anala."
"Kak Talya..," Anala masih bingung dan coba mengingat apa yang barusan terjadi dan kenapa sekarang ia ditemani oleh kakak perempuan Jaeta ini.
"Kamu udah mendingan?"
"Ya ampun Jaeta!? Kak, gimana sama Jaeta? Dia udah ketemu, kan? Dia selamat, kan? Dimana dia kak? Aku pengen ketemu." Anala langsung panik dan segera bergerak turun dari atas ranjang penginapan.
"Yang tenang dulu Anala...," Talya menahan Anala untuk tetap diam dan tidak pergi.
Air mata Anala tidak bisa tertahan lagi, ia menatap Talya dengan sendu, "gimana sama Jae, Kak?"
Talya menghela napas panjang sambil memegang tangan Anala erat, "semua masih berusaha nyari Jae, ayo berdoa agar semua di permudah dan Jaeta segera ditemukan."